Jumat 05 Aug 2022 19:39 WIB

Kontingen Parapanahan Indonesia Dulang 10 Medali di APG 2022

Kontingen Para Panahan Indonesia akan membidik perebutan tiket Paralimpiade 2024.

Atlet panahan Indonesia Tuwariyah (kiri) dan Irma Yunita (kanan) membidik sasaran pada final nomor compound ganda putri ASEAN Para Games 2022 di Lapangan Kota Barat, Solo, Jawa Tengah, Jumat (5/8/2022). Tim compound ganda putri Indonesia Tuwariyah dan Irma Yunita memperoleh medali perak setelah kalah melawan atlet panahan Thailand Phannibha Srathongmaew dan Praphaporn Homjanthuek yang berhasil meraih medali emas.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Atlet panahan Indonesia Tuwariyah (kiri) dan Irma Yunita (kanan) membidik sasaran pada final nomor compound ganda putri ASEAN Para Games 2022 di Lapangan Kota Barat, Solo, Jawa Tengah, Jumat (5/8/2022). Tim compound ganda putri Indonesia Tuwariyah dan Irma Yunita memperoleh medali perak setelah kalah melawan atlet panahan Thailand Phannibha Srathongmaew dan Praphaporn Homjanthuek yang berhasil meraih medali emas.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kontingen Para Panahan Indonesia meraih sepuluh medali pada ASEAN Para Games (APG) 2022 di Solo yang akan berakhir Sabtu (6/8/2022). Pelatih Tim Para Panahan Indonesia Denny usai final tim double compound putri di Lapangan Kota Barat Solo, Jumat mengatakan 10 emas tersebut terdiri atas tiga keping medali emas, tiga perak, dan empat perunggu.

Pada final tersebut pasangan ganda putri asal Indonesia Tuwariyah dan Irma Yunita harus mengakui keunggulan pasangan asal Thailand Phannibha Srathongmaew dan Praphaporn Homjanthuek dengan selisih skor yang tipis.Bahkan, untuk empat set normal berakhir dengan total skor yang sama, yakni 33-33, 33-38, 34-35, 37-31. 

Baca Juga

Selanjutnya, dilakukan perpanjangan set penentuan. Pada set terakhir tersebut setiap pemanah melesatkan satu anak panah pada target.Hasil pada set penentuan tersebut pasangan Thailand unggul dengan skor 18-17. Terkait hal itu, Denny mengatakan pasangan Indonesia hanya kalah secara jam terbang.

"Sekali lagi jam terbang kali ini yang memenangkan pertandingan. Ketenangan, keyakinan atlet panah per panah itu yang menjadi penentu. Selain jam terbang, juga nasib memang belum berpihak ke Indonesia," katanya.

Meski kalah, ia mengapresiasi perjuangan ganda putri tersebut karena sebetulnya pada kompetisi kali ini mereka tidak diproyeksikan memperoleh medali emas. "Ini di luar ekspektasi karena kami tidak menargetkan double compound putri. Jadi berhasil masuk final saja sudah dapat hasil terbaik. Bahkan tiga seri pertama tadi merupakan tembakan terbaik mereka," katanya.

Sementara itu, usai berakhirnya APG 2022, Kontingen Para Panahan Indonesia akan membidik perebutan tiket Paralimpiade 2024 di Paris. "Selain itu juga Asian Para Games di Hangzhou, China. Kami tunggu apakah ada perubahan negara atau tetap di Hangzhou," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement