Sabtu 06 Aug 2022 02:30 WIB

Kesepian Bisa Tingkatkan Risiko Serangan Jantung Hingga 29 Persen

Kesepian dan isolasi sosial bisa meningkatkan risiko serangan jantung.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Perempuan sedang bersedih (Ilustrasi). Menurut studi yang dipublikasikan oleh American Heart Association (AHA), kesepian dan isolasi sosial bisa meningkatkan risiko serangan jantung hingga 29 persen.
Foto: Pixabay
Perempuan sedang bersedih (Ilustrasi). Menurut studi yang dipublikasikan oleh American Heart Association (AHA), kesepian dan isolasi sosial bisa meningkatkan risiko serangan jantung hingga 29 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beragam faktor risiko serangan jantung umumnya berkaitan dengan fisik atau tubuh. Meski begitu, faktor psikologis ternyata juga bisa meningkatkan risiko serangan jantung.

Menurut studi yang dipublikasikan oleh American Heart Association (AHA), kesepian dan isolasi sosial bisa meningkatkan risiko serangan jantung hingga 29 persen. Hal ini diketahui setelah tim peneliti melakukan analisis mengenai hubungan antara isolasi sosial dan kesehatan kardiovaskular.

Baca Juga

Tim peneliti juga menemukan bahwa isolasi sosial dan kesepian dapat meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular lain, yaitu strok. Serangan strok terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti.

"Penelitian selama lebih dari empat dekade menunjukkan dengan jelas bahwa isolasi sosial dan kesepian berkaitan dengan kondisi kesehatan yang buruk," jelas peneliti Crystal Cene, seperti dilansir Express, Jumat (5/8/2022).

Apa perbedaan isolasi sosial dan kesepian?

Meski tampak serupa, isolasi sosial dan kesepian merupakan dua hal yang berbeda. Seseorang bisa menjalani kehidupan yang terisolasi namun tak merasa kesepian. Sebaliknya, orang yang melakukan banyak interaksi sosial juga bisa merasakan kesepian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement