Sabtu 06 Aug 2022 08:25 WIB

Meski Menguat, Harga Minyak Catat Kerugian Mingguan yang Tajam

Untuk minggu ini, patokan minyak mentah AS turun 9,7 persen.

Red: Friska Yolandha
Pengeboran minyak di Oklahoma, Amerika Serikat, Senin (7/3/2022). Harga minyak menguat pada akhir perdagangan Jumat (5/8/2022), menghapus beberapa kerugian minggu ini karena data pertumbuhan pekerjaan AS yang kuat.
Foto: AP Photo/Sue Ogrocki
Pengeboran minyak di Oklahoma, Amerika Serikat, Senin (7/3/2022). Harga minyak menguat pada akhir perdagangan Jumat (5/8/2022), menghapus beberapa kerugian minggu ini karena data pertumbuhan pekerjaan AS yang kuat.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak menguat pada akhir perdagangan Jumat (5/8/2022), menghapus beberapa kerugian minggu ini karena data pertumbuhan pekerjaan AS yang kuat. Akan tetapi, harga mengakhiri pekan ini di level terendah sejak Februari, diguncang oleh kekhawatiran resesi dapat memukul permintaan bahan bakar.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman September bertambah 47 sen atau 0,5 persen, menjadi menetap di 89,01 dolar AS per barel. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober menguat 80 sen atau 0,9 persen, menjadi ditutup di 94,92 dolar AS per barel.

Baca Juga

Untuk minggu ini, patokan minyak mentah AS turun 9,7 persen, sementara Brent turun 8,7 persen, berdasarkan kontrak bulan depan.

Pertumbuhan pekerjaan AS secara tak terduga meningkat pada Juli karena data penggajian nonpertanian (NFP) meningkat 528.000 pekerjaan, kenaikan terbesar sejak Februari, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat (5/8/2022). "Ini adalah data ekonomi yang kuat yang mendukung kenaikan pasar minyak hari ini," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho.