Sabtu 06 Aug 2022 09:25 WIB

Rusia dan Turki Sepakati Pembayaran Gas dengan Rubel

Rusia dan Turki juga sepakat memerangi organisasi teroris di Suriah.

Red: Friska Yolandha
Presiden Rusia Vladimir Putin, kanan, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berfoto sebelum pembicaraan mereka di sanatorium Rus di resor Laut Hitam Sochi, Rusia, Jumat, 5 Agustus 2022. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan perjalanan ke Rusia Jumat untuk pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin diharapkan untuk fokus pada kesepakatan biji-bijian yang ditengahi oleh Turki, prospek pembicaraan untuk mengakhiri permusuhan di Ukraina, dan situasi di Suriah.
Foto: Vyacheslav Prokofyev, Sputnik, Kremlin Pool P
Presiden Rusia Vladimir Putin, kanan, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berfoto sebelum pembicaraan mereka di sanatorium Rus di resor Laut Hitam Sochi, Rusia, Jumat, 5 Agustus 2022. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan perjalanan ke Rusia Jumat untuk pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin diharapkan untuk fokus pada kesepakatan biji-bijian yang ditengahi oleh Turki, prospek pembicaraan untuk mengakhiri permusuhan di Ukraina, dan situasi di Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (5/8/2022) waktu setempat sepakat untuk meningkatkan kerja sama di sejumlah sektor. Kedua kepala negara juga sepakat mengalihkan pembayaran gas menggunakan rubel.

Kedua kepala negara melakukan pertemuan di sanatorium Rus di resor Laut Hitam Sochi, Rusia, selama empat jam. Mereka menyepakati peningkatan kerja sama di bidang industri transportasi, pertanian, keuangan dan konstruksi.

Turki menengahi kesepakatan yang ditandatangani oleh Ukraina, Rusia, dan PBB di Istanbul bulan lalu. Hasilnya, ekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina dilanjutkan setelah berbulan-bulan diblokir. 

Dalam pernyataan itu, Putin dan Erdogan menekankan perlunya implementasi penuh dari perjanjian Istanbul, termasuk ekspor gandum, pupuk, dan bahan mentah Rusia tanpa hambatan untuk produksi mereka.

Kedua pemimpin juga sepakat untuk mengalihkan sebagian pembayaran gas Rusia ke rubel, kata Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak kepada wartawan setelah pembicaraan.

Keduanya juga menegaskan kembali tekad mereka untuk bertindak dalam koordinasi dan solidaritas dalam memerangi semua organisasi teroris di Suriah. Ankara telah melakukan beberapa operasi di Suriah utara sejak 2016, merebut ratusan kilometer tanah dan menargetkan milisi YPG Kurdi, meskipun ada tentangan dari Moskow.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

(QS. Al-Baqarah ayat 184)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement