Sabtu 06 Aug 2022 10:30 WIB

BI: Pertumbuhan Ekonomi akan Berkelanjutan

Akselerasi kinerja ekonomi ditopang oleh permintaan domestik.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Suasana lanskap ibu kota saat matahari terbenam terlihat dari kawasan Gondangdia, Jakarta, Selasa (14/6/2022). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia tumbuh tinggi pada kuartal II 2022 meski di tengah risiko pelemahan ekonomi global dan tekanan inflasi yang meningkat.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Suasana lanskap ibu kota saat matahari terbenam terlihat dari kawasan Gondangdia, Jakarta, Selasa (14/6/2022). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia tumbuh tinggi pada kuartal II 2022 meski di tengah risiko pelemahan ekonomi global dan tekanan inflasi yang meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia tumbuh tinggi pada kuartal II 2022 meski di tengah risiko pelemahan ekonomi global dan tekanan inflasi yang meningkat. Perkembangan tersebut tercermin pada pertumbuhan ekonomi kuartal II 2022 yang mencapai 5,44 persen (yoy), jauh di atas capaian kuartal sebelumnya 5,01 persen (yoy). 

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan akselerasi kinerja ekonomi ditopang oleh permintaan domestik yang terus meningkat, terutama konsumsi rumah tangga, dan kinerja ekspor yang tetap tinggi. Perbaikan ekonomi nasional juga tercermin pada peningkatan pertumbuhan mayoritas lapangan usaha dan di seluruh wilayah. 

Baca Juga

"Ke depan, perbaikan ekonomi Indonesia diprakirakan masih berlanjut, didukung oleh peningkatan mobilitas, sumber pembiayaan, dan aktivitas dunia usaha," katanya dalam keterangan pers, Jumat (5/8/2022). 

Namun demikian, dampak perlambatan ekonomi global terhadap kinerja ekspor dan potensi tertahannya konsumsi rumah tangga akibat kenaikan inflasi patut diwaspadai. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2022 didukung oleh hampir seluruh komponennya. 

Konsumsi rumah tangga tumbuh tinggi sebesar 5,51 persen (yoy), jauh di atas capaian kuartal sebelumnya sebesar 4,34 persen (yoy). Kinerja positif tersebut didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat seiring dengan semakin longgarnya kebijakan pembatasan mobilitas dan aktivitas terkait perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). 

Investasi tumbuh melambat sebesar 3,07 persen (yoy), terutama investasi bangunan, di tengah kinerja investasi nonbangunan yang tetap baik. Sementara itu, konsumsi Pemerintah masih terkontraksi sebesar 5,24 persen (yoy). 

Terutama bersumber dari penurunan belanja barang untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) sejalan dengan membaiknya kondisi pandemi Covid-19. 

Pertumbuhan ekspor tercatat meningkat sebesar 19,74 persen (yoy), ditopang oleh permintaan mitra dagang utama yang tetap kuat. 

Sementara itu, impor tumbuh tinggi sebesar 12,34 persen (yoy) sejalan dengan kinerja permintaan domestik dan ekspor yang membaik. Dari sisi Lapangan Usaha (LU), kinerja hampir seluruh LU pada kuartal II 2022 menunjukkan berlanjutnya perbaikan ekonomi. 

Perbaikan itu terutama didorong oleh beberapa LU seperti Industri Pengolahan, Transportasi dan Pergudangan, serta Perdagangan Besar dan Eceran. Sementara itu, LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum juga mencatat pertumbuhan yang tinggi didorong oleh pelonggaran syarat perjalanan dan peningkatan aktivitas terkait perayaan HBKN. 

Secara spasial, perbaikan ekonomi ditopang oleh peningkatan pertumbuhan yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, dengan pertumbuhan tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Bali-Nusa Tenggara (Balinusra).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement