REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kelompok yang berbasis di Gaza Jihad Islam menembakkan puluhan roket ke Israel pada Jumat (5/8). Serangan itu dilakukan sebagai tanggapan atas serangan udara Israel yang menewaskan sedikitnya 10 orang, termasuk seorang komandan senior gerakan tersebut.
Jihad Islam mengatakan, telah menembakkan lebih dari 100 roket ke kota-kota Israel, termasuk Tel Aviv pada Jumat. Layanan ambulans Israel mengatakan tidak ada laporan korban jiwa.
Pihak berwenang Israel mengatakan, sirene telah dibunyikan di daerah selatan dan tengah. Sementara gambar yang disiarkan oleh stasiun televisi Israel tampaknya menunjukkan sejumlah rudal ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara. Sedangkan di Tel Aviv, para saksi mata mengatakan, mereka bisa mendengar ledakan tetapi tidak ada laporan tentang sirene.
Sebelum serangan balasan ke Israel, pejabat kesehatan setempat di Gaza mengatakan, sedikitnya 10 orang, termasuk seorang anak berusia lima tahun, meninggal dunia dan terdapat 55 orang terluka. Mereka merupakan korban dalam serangan udara Israel yang terjadi setelah berhari-hari meningkatnya ketegangan menyusul penangkapan seorang pemimpin militan Palestina.
Seorang juru bicara Israel mengatakan, serangan itu telah menewaskan komandan Jihad Islam Tayseer al-Jaabari dan sekitar 15 orang yang dicap Isael sebagai teroris. "Israel melakukan operasi kontraterorisme yang tepat terhadap ancaman langsung," kata Perdana Menteri Israel Yair Lapid dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi.
Lapid berjanji untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk membela rakyat Israel. "Pertarungan kami bukan dengan rakyat Gaza. Jihad Islam adalah proksi Iran yang ingin menghancurkan Negara Israel dan membunuh warga Israel yang tidak bersalah," katanya.
Militer Israel mengatakan dalam sebuah posting Twitter, pesawat perangnya menargetkan situs Jihad Islam di Gaza. "Sangat mempengaruhi kemampuan organisasi untuk mengembangkan kemampuan militer," katanya.
Aljabri meninggal
Seorang pejabat Jihad Islam mengonfirmasi bahwa al-Jaabari telah meninggal dunia dalam serangan yang menghantam beberapa sasaran di sekitar jalur padat penduduk itu. Asap terlihat mengepul dari sebuah bangunan di mana al-Jaabari tampaknya terbunuh dan kaca serta puing-puing berserakan di seberang jalan di tengah suara ambulans yang melaju ke lokasi lain.
Pemimpin Jihad Islam Ziad al-Nakhala bersumpah akan membalas serangan itu. "Tidak ada garis merah dalam pertempuran ini dan Tel Aviv akan jatuh di bawah roket perlawanan, serta semua kota Israel," katanya dalam sebuah wawancara di televisi saluran Lebanon pro-Iran Al Mayadeen.
Sayap bersenjata Hamas mengeluarkan pernyataan yang menentang serangan Israel. "Darah rakyat kami dan mujahidin kami tidak akan sia-sia," ujarnya.
Serangan itu terjadi setelah Israel menangkap pemimpin senior kelompok Jihad Islam Bassam al-Saadi. Penangkapan dilakukan dalam serangan di kota Jenin di wilayah pendudukan Tepi Barat pada awal pekan ini.
Israel pun kemudian menutup semua penyeberangan dengan Gaza dan beberapa jalan di dekatnya. Tindakan itu dilakukan karena kekhawatiran akan pembalasan dari kelompok itu dan semakin membatasi pergerakan Palestina.