REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hotel Sahid Jaya International Tbk mencatat pendapatan sebesar Rp 69,42 miliar sepanjang 2021. Adapun realisasi ini meningkat sekitar 24,8 persen jika dibandingkan dengan 2020 sebesar Rp 55,62 miliar.
Direktur Utama Hotel Sahid Jaya International Hariyadi Sukamdani mengatakan setelah 2020 terkoreksi, pada 2021 Indonesia tercatat mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,69 persen. Hal ini seiring mulai pulihnya sektor-sektor dan kenaikan terbesar ditopang oleh konsumsi rumah tangga, meskipun belum pulih seperti pada 2019.
“Hal ini berimbas positif pada Hotel Sahid Jaya International. Pada operational performance 2021, tarif kamar rata-rata naik 0,03 persen, namun tingkat hunian relatif stabil dengan kenaikan 11,4 persen,” ujarnya dalam keterbukaan informasi perusahaan, Jumat (5/8/2022).
Memasuki fase pemulihan semester II 2022, kata Haryadi, tingkat hunian perlahan pulih selama semester I 2022. Pemulihan profitabilitas merupakan fokus utama bagi perusahaan akan mempertahankan EBITDA di atas 33 persen.
“Pendapatan mulai tumbuh dengan pelonggaran pembatasan dan meminimalkan biaya yang telah dilakukan,” ucapnya.
Hotel Sahid Jaya International juga memperluas kegiatan dan acara di ruang terbuka dan berkolaborasi dengan pihak ketiga formulasi produk dan jasa baru. Perusahaan telah meluncurkan Smart Meeting Room sebagai The Intelligent space integrated technology to create an incredible productive meeting experience, pada kuartal II 2022.