Sabtu 06 Aug 2022 14:12 WIB

Selain Bombardir Gaza, Israel Tangkap 19 Anggota Jihad Islam di Tepi Barat

Israel berdalih anggota Jihad Islam Tepi Barat lakukan serangan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nashih Nashrullah
Anggota Brigade Al-Quds bertopeng, sayap militer kelompok Jihad Islam (ilustrasi).  Israel berdalih anggota Jihad Islam Tepi Barat lakukan serangan
Foto: AP/Adel Hana
Anggota Brigade Al-Quds bertopeng, sayap militer kelompok Jihad Islam (ilustrasi). Israel berdalih anggota Jihad Islam Tepi Barat lakukan serangan

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Pasukan keamanan Israel menangkap 19 anggota Jihad Islam di Tepi Barat, Sabtu (6/8/2022). Penangkapan itu terjadi setelah Jihad Islam meluncurkan serangan roket dari Jalur Gaza ke Israel pada Jumat (5/8/2022) malam lalu. 

Dalam keterangan yang dirilis militer Israel, tentara dan agen dari badan keamanan internal Israel, Shin Bet, melakukan operasi di beberapa lokasi di Tepi Barat “untuk menangkap pelaku teroris Jihad Islam”. 

Baca Juga

Mereka berhasil menangkap 20 orang. “Sebanyak 19 di antaranya adalah (anggota) Jihad Islam,” kata militer Israel, dikutip laman Al Arabiya. 

Tak diterangkan di mana para anggota Jihad Islam itu ditahan. Kelompok Jihad Islam di Jalur Gaza meluncurkan lebih dari 100 roket ke kota-kota di Israel selatan dan tengah, termasuk Tel Aviv pada Jumat malam. 

Itu merupakan aksi balasan atas serangan udara Israel ke Gaza yang menewaskan sedikitnya 10 orang, termasuk anak berusia lima tahun. 

Serangan roket Jihad Islam memicu sirene di daerah Israel selatan dan tengah. Di Tel Aviv, sejumlah saksi mengatakan, mereka mendengar adanya ledakan. Namun sirene di sana tak berdengung. Sementara itu, stasiun televisi Israel menampilkan bagaimana sejumlah roket yang diluncurkan Jihad Islam ditembak jatuh  sistem pertahanan udara Iron Dome. 

Menurut layanan ambulans Israel, tak ada korban jiwa akibat serangan Jihad Islam. Sebelum Jihad Islam melancarkan serangan, pada Jumat lalu, Israel terlebih dulu melakukan serangan udara ke Gaza. 

Mereka membidik markas atau situs Jihad Islam. Komandan Jihad Islam, Tayseer al-Jaabari, dilaporkan tewas dalam serangan tersebut. Israel pun mengklaim berhasil membunuh 15 “teroris” lainnya. 

“Israel melakukan operasi kontra-teror yang tepat terhadap ancaman langsung,” kata Perdana Menteri Israel, Yair Lapid, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan stasiun televisi Israel. 

Dia menegaskan, Israel akan melakukan apa pun untuk membela rakyatnya. “Pertarungan kami bukan dengan rakyat Gaza. Jihad Islam adalah proksi Iran yang ingin menghancurkan Israel dan membunuh warga Israel yang tak bersalah,” ucapnya. 

Kendati demikian, menurut pejabat kesehatan di Gaza, serangan udara Israel pada Jumat lalu turut menewaskan 10 orang, termasuk anak berusia lima tahun. 

Sebanyak 55 orang lainnya juga mengalami luka-luka. Setelah serangan Israel, pemimpin Jihad Islam, Ziad al-Nakhla, bersumpah akan melakukan pembalasan. 

“Tidak ada garis merah dalam pertempuran ini. Tel Aviv akan jatuh di bawah roket perlawanan, serta semua kota Israel,” ujar al-Nakhala dalam sebuah wawancara di stasiun televisi Al Mayadeen. 

Kelompok Hamas pun merilis pernyataan menyusul serangan yang dilancarkan Israel ke Gaza. “Darah rakyat kami dan mujahidin kami tidak akan sia-sia,” kata mereka. (Reuters/Kamran Dikarma)    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement