REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KB-TK Bakti Mulya (BM) 400 Jakarta menyelenggarakan Gerakan Nasional Orangtua Membacakan Buku atau disingkat Gernasbaku. Kegiatan berlangsung Sabtu (30/7/2022) di aula dan mushalla sekolah tersebut. Acara meriah diikuti 150 siswa TK A dan TK B didampingi orang tua masing-masing.
Anak-anak terlihat antusias memilih buku yang mereka sukai dan meminta orang tua masing-masing untuk membacakan buku tersebut. Selain membaca buku, acara juga dimeriahkan dengan gerak dan lagu Gernas Baku dan Read Aloud oleh guru.
Sebagai tamu undangan, hadir pada kegiatan tersebut, Pengawas TK-SD Wilayah Jakarta Selatan 1, Kardiman SPd MM. Kardiman menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara yang menunjukkan kekompakan kerja sama sekolah, orang tua dan peserta didik.
Sementara itu Kepala KB-TK Bakti Mulya 400, Ina Lestari SPd menyampaikan bahwa tujuan gerakan ini adalah membiasakan dan menumbuhkembangkan minat baca anak sejak dini dan mempererat hubungan emosional antara orang tua dan anak.
“Dengan pembiasaan yang dilakukan sejak dini tersebut, diharapkan anak-anak kita akan tumbuh makin positif sampai usia dewasa” sambung Ina Lestari seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (4/8/2022).
Lebih lanjut Ina Lestari juga berharap, “Semoga orang tua siswa bisa menyediakan waktu rutin membacakan buku untuk ananda di rumah agar terbentuk kebiasaan membaca sejak dini.”
Manager Bidang Program Reguler Sekolah Bakti Mulya 400, Drs Hasanuddin MPd dalam sambutan acara tersebut menyampaikan tiga tips cara pendampingan membaca kepada anak usia dini.
Pertama, mengajak anak membaca sambil bermain (learning by playing). “Dengan begitu anak–anak akan mengganggap kegiatan belajar mereka tak ubahnya seperti bermain,” ujarnya.
Kedua, kata dia, membangun kebiasaan membaca bersama anak. “Untuk membangun kebiasaan bisa dilakukan dengan membacakan buku 20 menit sebelum tidur,” tuturnya.
Ketiga, menciptakan lingkungan gemar membaca. Lingkungan gemar membaca dapat dimulai dengan membangun perpustakaan mini di rumah. “Ananda dapat diakak terlibat untuk mengisi perpustakaan dengan berbagai buku bacaan dari buku yang dipilih dari toko buku. Ananda dapat diajak berkunjung ke perpustakaan untuk mengenalkan berbagai buku yang bervariasi,” paparnya.
Hasanuddin berharap, “Kemampuan membaca yang tertanam lebih awal adalah bagian menyiapkan generasi terbaik, yaitu anak-anak kita yang mumpuni untuk menjadi generasi Indonesia Emas pada tahun 2045.”