Sabtu 06 Aug 2022 19:08 WIB

Serangan Israel Sebabkan Anak Tewas, IDF: Tak Ada Negosiasi untuk Hentikan Pertempuran

IDF menyebut Israel akan lanjutkan serangan ke Jihad Islam di Jalur Gaza

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Asap mengepul menyusul serangan udara Israel di sebuah gedung di Kota Gaza, Jumat, 5 Agustus 2022. Para pejabat Palestina mengatakan serangan udara Israel di Gaza telah menewaskan beberapa orang, termasuk seorang militan senior, dan melukai 40 lainnya.
Foto: AP/Hatem Moussa
Asap mengepul menyusul serangan udara Israel di sebuah gedung di Kota Gaza, Jumat, 5 Agustus 2022. Para pejabat Palestina mengatakan serangan udara Israel di Gaza telah menewaskan beberapa orang, termasuk seorang militan senior, dan melukai 40 lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, mereka siap melanjutkan pertempuran dengan kelompok Jihad Islam yang bermarkas di Jalur Gaza. Kedua belah pihak sudah saling berbalas serangan pada Jumat (5/8) lalu.  

“Kami sedang mempersiapkan pertempuran selama sepekan di bawah arahan eselon politik. Jika kami dapat mempersingkat (pertempuran), kami akan melakukannya,” kata juru bicara militer Israel Brigadir Jenderal Ran Kochav dalam pengarahan media, Sabtu (6/8), dilaporkan laman Times of Israel.

Dia mengungkapkan, dalam serangan pada Jumat lalu, IDF berhasil menyerang 40 target Jihad Islam di Jalur Gaza, termasuk di dalamnya enam bengkel pembuatan senjata, dua depot penyimpanan senjata, enam pos pengamatan, dan lima posisi peluncuran roket. Menurut Israel, seorang komandan Jihad Islam, yakni Tayseer al-Jaabari, turut tewas bersama 15 “teroris” lainnya. “(Tayseer al-Jaabari) bukan target akhir dalam Jihad Islam Palestina,” ujar Kochav.

Menurut IDF, saat ini tak ada negosiasi yang sedang berlangsung untuk menghentikan eskalasi dan pertempuran. Otoritas kesehatan di Gaza telah mengumumkan bahwa serangan terbaru Israel ke wilayah tersebut menewaskan 11 orang, termasuk seorang anak berusia lima tahun. Serangan turut melukai 80 lainnya.

Sebagai respons atas serangan Israel, pada Jumat malam lalu, Jihad Islam meluncurkan lebih dari 100 roket ke kota-kota di Israel tengah dan selatan, termasuk Tel Aviv. Serangan roket Jihad Islam memicu sirene di daerah-daerah terkait. Di Tel Aviv, sejumlah saksi mengatakan, mereka mendengar adanya ledakan. Namun sirene di sana tak berdengung.

Sementara itu, stasiun televisi Israel menampilkan bagaimana sejumlah roket yang diluncurkan Jihad Islam ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Iron Dome. Menurut layanan ambulans Israel, tak ada korban jiwa akibat serangan Jihad Islam.

PBB telah menyuarakan keprihatinan atas meningkatnya eskalasi di Jalur Gaza. “Saya sangat prihatin dengan eskalasi yang sedang berlangsung (di Jalur Gaza),” kata Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Tor Wennesland, Sabtu, dilaporkan laman kantor berita Palestina, WAFA.

Wennesland mengaku sedih atas kabar tewasnya anak berusia lima tahun di Gaza akibat serangan udara Israel. “Tidak ada pembenaran untuk setiap serangan terhadap warga sipil,” ujarnya.

Dia memperingatkan, eskalasi, jika terus berlanjut, akan sangat berbahaya. Oleh sebab itu Wennesland menyerukan semua pihak untuk menahan diri dan tak memperuncing lagi situasi. “PBB sepenuhnya terlibat dengan semua pihak dalam upaya untuk menghindari konflik lebih lanjut yang akan memiliki konsekuensi yang menghancurkan, terutama bagi warga sipil,” ucapnya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement