REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat mengemukakan sebanyak 3.000 warga di propinsi Papua Barat telah gunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), dan targetnya 5.000 pengguna baru pada tahun 2022.
Deputi kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat Eko Listiyono di Manokwari, Sabtu, mengatakan target BI Papua Barat sebanyak 5.000 pengguna QRIS baru.
"Bersama-sama dengan Pemerintah Daerah dan Perbankan mendorong agar pengguna QRIS di Papua Barat terus meningkat," kata dia.
Listiyono menyebutkan sampai di pertengahan tahun telah terdata pengguna QRIS mencapai lebih dari 50 persen dari target tersebut. Usaha kecil dan menengah (UKM) didorong agar menjadi duta QRIS bagi masyarakat luas dengan menyiapkan pembayaran dengan sistem digital.
"Saat ini sudah sekitar 60 sampai 65 persen atau sekitar 3.000 orang dari target kita 5.000 pengguna baru di tahun 2022, kita berharap ke depan bisa terus meningkat," jelas dia.
Salah satu UMKM atau Merchan pengguna QRIS di Manokwari Since Moby yang tergabung dalam kelompok Amenya yang menyediakan Abon tuna dan keripik sukun, menyebutkan kemudahan yang didapat saat menggunakan transaksi digital.
"Kita tidak lagi menyiapkan uang kembali dan pembayaran bisa langsung dari HP, terutama anak-anak muda," ujar Since Moby.
Ia juga menyebutkan penggunaan pembayaran digital bisa mencegah peredaran uang palsu di masyarakat awam. Sementara itu, Dari data Bank Indonesia per Juni 2022 terdapat 47.652 merchand QRIS di Provinsi Papua Barat, lokasi tersebut terpusat di Kabupaten Manokwari sebesar 50,19 persen, Kota Sorong 38,05 persen dan Kabupaten lainnya 6,06 persen.