Ahad 07 Aug 2022 07:10 WIB

GIPI Prediksi Kunjungan Wisatawan Australia ke Bali Tetap Ramai

GIPI memahami kebijakan pencegahan dari Australia untuk mencegah PMK.

Red: Fuji Pratiwi
Wisatawan menikmati pemandangan objek wisata Ulun Danu Beratan saat berkunjung di Tabanan, Bali, Kamis (4/8/2022). Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Provinsi Bali memprediksi kunjungan wisatawan Australia ke Pulau Dewata akan tetap ramai, meskipun ada isu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sudah menyebar ke Bali.
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Wisatawan menikmati pemandangan objek wisata Ulun Danu Beratan saat berkunjung di Tabanan, Bali, Kamis (4/8/2022). Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Provinsi Bali memprediksi kunjungan wisatawan Australia ke Pulau Dewata akan tetap ramai, meskipun ada isu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sudah menyebar ke Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Provinsi Bali memprediksi kunjungan wisatawan Australia ke Pulau Dewata akan tetap ramai, meskipun ada isu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sudah menyebar ke Bali.

"Berdasarkan pertemuan dengan perwakilan diplomatik Australia, Ibu Anthea, kami berdua meyakini bahwa jumlah wisatawan Australia ke Bali akan tetap ramai," kata Ketua GIPI Bali/Bali Tourism Board Ida Bagus Agung Partha Adnyana.

Baca Juga

Meskipun demikian, ia memahami adanya kebijakan pencegahan dari Pemerintah Australia yang sangat penting untuk mencegah penyakit PMK mencapai daratan pulaunya. "PMK dapat menimbulkan risiko yang signifikan bagi industri peternakan Australia, jika wabah PMK mencapai daratan Australia," ujarnya.

Agung Partha menambahkan, Pemerintah Australia mengkhawatirkan penyebaran PMK dapat menyebabkan hilangnya produksi daging dan susu. Oleh karena itu, mencegah perdagangan dan mungkin akan memerlukan penyembelihan banyak hewan untuk mengendalikan potensi penyebaran PMK.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, wisatawan mancanegara yang datang langsung ke Provinsi Bali pada Juni 2022 tercatat sebanyak 181.625 kunjungan atau naik 57,10 persen dibandingkan periode bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 115.611 kunjungan.

Wisatawan yang berasal dari Australia mendominasi kedatangan wisman ke Bali di bulan Juni 2022, seiring dengan bertambahnya pembukaan beberapa rute penerbangan langsung dari Australia ke Bali. Dari 181.625 wisman yang datang ke Bali tersebut, sebanyak 181.545 orang datang melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan 80 orang melalui pelabuhan.

Adapun rincian kedatangan wisman berdasarkan kebangsaannya yakni wisatawan Australia (59.938 orang/33 persen), India (17.252 orang/9,50 persen), Singapura (13.023 orang/7,17 persen), Inggris (11.438 orang/6,30 persen), dan Amerika Serikat (10,149 orang/5,59 persen). Kemudian Jerman (7.718 orang), Perancis (7.290 orang), Malaysia (5.705 orang), Vietnam (4.829 orang), Belanda (4.030 orang) dan wisman gabungan dari negara lainnya (40.253 orang).

Agung Partha menyampaikan sejumlah imbauan Pemerintah Australia bagi warganya ketika berada di Indonesia untuk mencegah penularan PMK. Di antaranya menghindari daerah pedesaan di saat wabah aktif terjadi. Kemudian jika sepatu kotor atau pernah mengunjungi daerah pedesaan, pertimbangkan untuk membersihkan sepatu secara menyeluruh atau meninggalkannya.

Selanjutnya untuk membersihkan alas kaki dengan mengocok atau sikat sepatu untuk menghilangkan kotoran yang mudah terlepas. Berikutnya cuci sol, tali sepatu, velcro, dan permukaan luar secara menyeluruh menggunakan sabun, air, dan kain atau sikat (seperti sikat gigi bekas).

Setelah kering, periksa kembali apakah ada kontaminasi yang tersisa dan cuci lagi jika perlu. Termasuk jika bepergian dengan peralatan apa pun, seperti perlengkapan berkemah atau peralatan hiking agar turut dibersihkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement