REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Buku-buku sejarah Islam dan komik anak banyak diminati pengunjung pameran Islam Book Fair (IBF) 2022 di gedung Jakarta Convention Center (JCC). Salah satu buku sejarah yang paling banyak diminati adalah Sirah Nabawiyah terbitakan Pustaka Al-Kautsar.
Sebagai buku yang berhasil meraih juara satu lomba karya tulis tentang Sirah Rasulullah, yang diprakarsai Rabithah Al-Alam Al-Islami, tidak terlalu mengherankan jika karya ini juga memiliki pesona tersendiri untuk dibaca pengunjung IBF.
“Buku paling laris kalau di Al-Kautsar buku yang bertema sejarah biasanya, sama buku komik anak. Kalau sejarah itu dari Sirah Nabawiyah, kisah para nabi, itu yang paling laku,” ujar Manajer Produk Pustaka Al-Kautsar, Usamah Bawazi saat ditemui Republika.co.id di pameran IBF 2022 pada Jumat (5/8/2021) belum lama ini.
Usamah menjeskan, Pustaka Al-Kautsar memang sudah lama menerbitkan buku-buku sejarah Islam, termasuk Sirah Nabawiyah. Untuk menarik minat pengunjung, pihaknya kemudian memaketkan buku Sirah Nabawiyah itu dengan buku sejarah lainnya.
“Kita itu sudah lama nerbitin buku-buku sejarah dari Sirah Nabawiyah. Alhamdulillah Sirah Nabawiyah kita itu cukup dikenal di pasar. Terus kita pernah juga menerbitkan buku-buku sejarah yang lain, terus habis itu kita paketkan. Kita tambahin buku-buku sejarah,” ucap Usamah.
Menurut dia, Pustaka Al-Kautsar memang memiliki idealisme untuk meningkatkan semangat masyarakat terhadap buku-buku sejarah Islam. Karena itu, kata dia, masyarakat akhirnya banyak yang memilih buku sejarah Islam terbitan Pustaka Al-Kautsar.
“Idealisme dari perushaaan, dari kantor kita itu serius untuk meningkatkan ghirah masyaraka muslim Indonesia tentang sejarah,” kata Usamah.
Sementara itu, buku yang paling banyak diminati anak-anak di pameran IBF tahun ini adalah buku komik tokoh-tokoh muslim, seperti buku komik Muhammad Al-Fatih dan Shalhuddin Al-Ayyubi. “Kalau di anak itu ada Komik Al-Fatih, Komik Salahuddin sama komik-komik yang lain. Itu paling laku sekarang komik,” jelas Usamah.
“Jadi yang kuat itu di buku sejarah sama buku komik biasanya. Walaupun kita menerbitkan Al Wafi misalkan, Asbabun Nuzul, Asbabul Wurud itu juga laku,” imbuhnya.