Ahad 07 Aug 2022 09:37 WIB

Lakukan Tiga Amalan Sunnah Ini di Hari Asyura, Keutamaannya Dahsyat

Hari Asyura dianjurkan melakukan amalan sunnah.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Muhammad Hafil
Lakukan Tiga Amalan Sunnah Ini di Hari Asyura, Keutamaannya Dahsyat. Foto:  Sedekah. Ilustrasi
Foto: REPUBLIKA
Lakukan Tiga Amalan Sunnah Ini di Hari Asyura, Keutamaannya Dahsyat. Foto: Sedekah. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Hari Asyura atau hari kesepuluh bulan Muharram tahun ini bertepatan pada 8 Agustus 2022. Ini adalah hari yang ditunggu-tunggu umat

Islam karena ada sejumlah amalan yang memiliki keutamaan.

Baca Juga

Adanya puasa Asyura  yang disebut Rasulullah SAW dapat menghapus dosa satu tahun, menjadi amalan yang membuat Umat Islam berbondong-bondong menunggu waktu ini untuk melaksanakannya. 

Namun selain berpuasa Asyura, ternyata ada beberapa amalan yang juga dianjurkan untuk dilakukan. Berikut amalan-amalan sunnah yang dianjurkan pelaksanannya pada Asyura : 

Bersedekah

Amalan lain yang juga besar keutamaannya adalah sedekah di hari Asyura . Nabi Muhammad SAW bahkan mengatakan orang-orang yang bersedekah di hari ini akan dilapangkan rezekinya selama satu tahun. 

Amalan ini diriwayatkan dari jalur Jabir bin Abdullah. Ibn ‘Abd al Barr dalam kitab al-Istidzkar meriwayatkan dari jalur Syu’bah, dari Abu Zubair, dari Jabir bin Abdullah RA Jabir berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW berkata:

مَنْ وَسَّعَ عَلَى نَفْسِهِ وَأَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ “Siapa yang bersedekah untuk dirinya dan keluarganya di hari Asyura, Allah SWT akan meluaskan rezekinya di sepanjang tahun.”

Kemudian, Jabir RA berkata: “Kami lalu mencobanya, dan kami dapati memang demikian !” Abu Zubair, dan Syu’bah juga mengatakan hal yang sama." 

Ulama empat mazhab juga menegeskan kesunnahan bersedekah di hari Asyura. Berikut pendapat-pendapat mereka, Ibn ‘Abidin Al Hanafi dalam kitab “Radd al-Muhtar ‘ala al-Durr al-Mukhtar” berkata, “Betul, hadits tentang sedekah itu sahih seperti kata As Suyuthi dalam kitab Al-Durar al-Mutanatsirah fi al-Ahadith al-Musytahirah.   

 Ibn Al ‘Arabi Al Maliki dalam kitab “al-Masalik fi Syarh Muwattha’ Malik“ mengatakan, “Adapun bersedekah dan menafkahi keluarga dan kerabat maka itu adalah sebuah kebaikan yang disepakati, jika bertujuan untuk mencari ridha Allah SWT.”

Bagi umat yang tidak mampu bersedekah dengan hartanya, para ulama menyebut boleh besedekah dengan akhlak yang baik kepada sesama. Bisa juga dilakukan dengan menahan diri dari berbuat zalim. 

Memperbanyak doa

Di antara amalan yang banyak dilakukan umat Islam pada hari Asyura adalah memperbanyak permohonan kepada Allah SWT.  Di antara doa-doa Asyura yang dapat dapat dipanjatkan adalah sebagai berikut:  

 اَللّٰهُمَّ يَامُفَرِّجَ كُلِّ كَرْبٍ وَيَامُخْرِجَ ذِى النُّوْنِ يَوْمَ عَاشُوْرَآءَ وَيَاجَامِعَ شَمْلِ يَعْقُوْبَ يَوْمَ عَاشُوْرَآءَ وَيَاغَافِرَذَنْبِ دَاوُدَ يَوْمَ عَاشُوْرَآءَ وَيَا كَاشِفَ ضُرِّ اَيُّوْبَ يَوْمَ عَاشُوْرَآءَ وَيَاسَامِعَ دَعْوَةِ مُوْسٰى وَهَارُوْنَ يَوْمَ عَاشُوْرَآءَ وَيَاخَالِقَ رُوْحِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُوْرَآءَ

وَيَارَحْمٰنَ الدُّنْيَاوَاْلاٰخِرَةِ وَاَطِلْ عُمْرِيْ فِيْ طَاعِتِكَ وَمُحَبَّتِكَ وَرِضَاكَ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ وَاَحْيِنِيْ حَيَاةً طَيِّبَةً وَّتَوَفَّنِيْ عَلَى اْلاِسْلَامِ وَاْلاِيْمَانِ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُلِلّٰهِ رَبِّ اْلعَا لَمِيْنَ

“Allaaamumma yaa mufarrija kulli karbin, wa yaa mukhrija zhi-nuuni yauma 'asyuuraa', wa yaa jaami'a syamli Ya'quuba yauma 'asyuuraa', wa yaa gafiira dzambi Daawuuda yauma 'asyuuraa', wa yaa kaasyifa dzhurri Ayyuuba yauma 'asyuuraa', wa yaa saami'a da'wati Muusaa wa Haaruuna yauma 'asyuuraa', wa yaa khaaliqa ruuhi Muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallama yauma 'asyuuraa'. 

Yaa rahmaanad -dun-yaa wal-aakhirah, wa atil 'umrii fii tho'atika wa mahabbatika wa ridhoka ya arhamar-rohimiin, wa ahyinii hayaatan thayyibatan wa tawaffanii ‘alal-islaam wal-iimaani yaa arhamar-rohimiin. 

Wa sollallohu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihii wa sohbihii wa sallam, wal-hamdu lillaahi robbil-'aalamiin.

"Ya Allah, wahai Yang memberikan jalan keluar dari segala kesusahan, wahai Yang mengeluarkan  Zun Nun pada hari Asyura, wahai Yang menghimpun semua keturunan Ya’qub pada hari Asyura, wahai Yang mengampuni dosa Daud pada hari Asyura, wahai Yang melengkapkan penyakit Ayyub pada hari Asyura, wahai Yang mendengar seruan Musa dan Harun pada hari Asyura, wahai Yang menciptakan ruh Muhammad SAW pada hari Asyura.”

 “Wahai Yang Mahapemurah di dunia dan di akhirat, panjangkanlah usiaku dalam taat kepada-Mu, mencintai-Mu dan mendapat ridha-Mu wahai Yang Mahapenyayang di antara para penyayang. Hidupkanlah pula aku dalam kehidupan yang baik dan wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan iman. Wahai Yang Mahapenyayang di antara para penyayang.” 

Puasa Asyura

Banyaknya Umat Islam yang berpuasa Asyura dilatarbelakangi hadist Nabi Muhammad SAW:

…وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ Artinya: “… Dan puasa di hari ‘Asyura’ saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu.” (HR Muslim)

 

Bersandar dari hadist tersebut, diketahui bahwa puasa Asyura  adalah sunnah Rasulullah yang juga patut dilakukan umat Islam. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement