Ahad 07 Aug 2022 09:55 WIB

Empat Anak Meninggal dalam Serangan Israel di Gaza

Empat anak meninggal dalam serangan di kamp pengungsi Jabalia di utara Jalur Gaza

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Seorang anak laki-laki Palestina duduk melihat orang lain memeriksa kerusakan toko mereka setelah serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza utara. Empat anak meninggal dalam serangan di kamp pengungsi Jabalia di utara Jalur Gaza. Ilustrasi.
Foto: AP/Khalil Hamra
Seorang anak laki-laki Palestina duduk melihat orang lain memeriksa kerusakan toko mereka setelah serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza utara. Empat anak meninggal dalam serangan di kamp pengungsi Jabalia di utara Jalur Gaza. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Setidaknya empat anak dengan rentang usia antara 9 dan 11 tahun meninggal dalam serangan udara Israel di Gaza. Serangan Israel yang dimulai pada Jumat (5/8/2022) sore menyebabkan sekitar 40 warga Palestina lainnya terluka.

Dilansir Middle East Monitor pada Ahad (7/8/2022), empat anak meninggal dalam serangan di kamp pengungsi Jabalia di utara Jalur Gaza. Mereka diidentifikasi sebagai Hazem Ali Salem (9 tahun), Ahmad Mohammad al-Neerab (11 tahun), Momen Mohammad al-Neerab (5 tahun), dan Khalil Jameel Shobeer (10 tahun). 

Baca Juga

Seorang remaja 17 tahun yang diidentifikasi sebagai Khalil Iyad abu-Hamadah juga meninggal dalam serangan tersebut. Sumber-sumber medis mengatakan, beberapa dari korban yang terluka berada dalam kondisi kritis. Jumlah kematian diperkirakan meningkat.

Pada Jumat (5/8/2022) lalu Israel melancarkan serangan udara ke Gaza. Mereka membidik markas atau situs kelompok Jihad Islam. Komandan Jihad Islam, Tayseer al-Jaabari, dilaporkan tewas dalam serangan tersebut. Israel pun mengklaim berhasil membunuh 15 'teroris' lainnya.

“Israel melakukan operasi kontra-teror yang tepat terhadap ancaman langsung,” kata Perdana Menteri Israel Yair Lapid dalam sebuah pernyataan yang disiarkan stasiun televisi Israel.

Lapid menegaskan, Israel akan melakukan apa pun untuk membela rakyatnya. “Pertarungan kami bukan dengan rakyat Gaza. Jihad Islam adalah proksi Iran yang ingin menghancurkan Israel dan membunuh warga Israel yang tak bersalah,” ujarnya.

Meski membidik markas atau situs Jihad Islam, menurut pejabat kesehatan di Gaza, serangan udara Israel pada Jumat lalu turut menewaskan 10 orang. Sebanyak 55 orang lainnya juga mengalami luka-luka. Jihad Islam akhirnya membalas serangan Israel pada Jumat malam. Mereka meluncurkan lebih dari 100 roket ke kota-kota di Israel selatan dan tengah, termasuk Tel Aviv.

Serangan roket Jihad Islam memicu sirine di daerah Israel selatan dan tengah. Di Tel Aviv, sejumlah saksi mengatakan mereka mendengar ledakan. Namun sirene di sana tak berdengung. Sementara itu, stasiun televisi Israel menampilkan sejumlah roket yang diluncurkan Jihad Islam ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Iron Dome.  

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement