REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Klub-klub Liga Primer Inggris telah memecahkan rekor kesepakatan sponsorship jersey sebesar 462,5 juta poundsterling atau sekitar Rp 8,3 triliun untuk musim ini. Sebanyak 20 klub papan atas telah merundingkan penawaran penempatan sponsor di bagian depan kaus senilai 360 juta pound, dengan 102,5 juta pound dihasilkan dari kesepakatan di bagian lengan baju.
Manchester City telah melampaui Manchester United sebagai peraih kesepakatan terbesar. Dikutip dari Daily Mail, Ahad (7/8), kesepakatan sang juara bertahan dengan Etihad Airways bernilai 50 juta pound musim ini. Angka itu 3 juta pound lebih baik dengan MU yang disponsori TeamViewer.
MU dan Chelsea telah menarik kesepakatan terbesar untuk bagian lengan, dengan kerjasama DXC dan AmberGroup, di mana dua kesepakatan bernilai 20 juta pound setahun. Nottingham Forest belum mengumumkan sponsor jersey mereka, yang bernilai total 10 juta pound. Everton dan Aston Villa terus bernegosiasi dengan sponsor potensial untuk bagian lengan.
Rekor kesepakatan sponsorship ini bukti kekuatan komersial Liga Primer Inggris telah bangkit setelah pandemi. Munculnya kemitraan kripto di Liga Inggris juga terus berlanjut. Sebanyak 14 klub memiliki hubungan dengan perusahaan kripto, platform perdagangan kripto, token atau NFT.
Kripto juga menjadi salah satu celah pendapatan yang kian penting, meski ada kekhawatiran karena sektor ini belum diatur. Kesepakatan MU dengan mitra kripto, Tezos, menjadi yang terbesar di sektor ini di Liga Inggris dengan nilai 24 juta pound setahun. Ini menjadi kesepakatan terbesar ketujuh di Liga Inggris.