Khofifah Ajak Pengusaha Jaga Iklim Ekonomi Jatim
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa | Foto: Prayogi/Republika.
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak pelaku usaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk terus mempertahankan kestabilan dan keharmonisan iklim ekonomi di Jawa Timur. Menurutnya, kestabilan dan keharmonisan iklim ekonomi perlu terus dijaga agar ekonomi Jatim terus tumbuh.
Khofifah menjelaskan, berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), pada tri wulan II/ 2022 ekonomi Jawa Timur tumbuh 5,74 persen (YoY) dengan nilai PDRB sebesar Rp. 677,5 triliun. Jawa Timur, kata Khofifah, memberikan kontribusi sebesar 25,3 persen bagi perekonomian di Pulau Jawa, yang menjadikannya sebagai provinsi penyumbang ekonomi tertinggi kedua setelah DKI Jakarta.
"Pertumbuhan investasi dan ekonomi ini sesungguhnya hasil sinergitas yang terbangun dari semua pihak. Itulah yang menjadi alasan utama kepercayaan investor untuk menanamkam modalnya," kata Khofifah, Ahad (7/8/2022).
Khofifah menyebut, sinergitas adalah kunci akan kesuksesan kestabilan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Maka dari itu, lanjut Khofifah, perlu terus kerja bersama untuk menjaga dan menjadi lebih produktif guna membangun kondisi kondusif yang ramah bagi investor.
"Sinergi ini bisa dijadikan referensi bagi kita semua untuk tetap bertumbuh dengan lebih produktif lagi," ujar Khofifah.
Khofifah menyebut, peran Apindo sangat penting dalam menjaga kondusivitas iklim ekonomi di Jatim. Bagaimana tidak, jumlah indutsri di Jatim saat ini mencapai 829.984 unit usaha dengan 3.250.823 orang tenaga kerja di dalamnya. Menurut Khofifah, jumlah 3,2 juta tenaga kerja tersebut merupakan angka yang signifikan.
"Di sinilah kita lihat bagaimana peran dunia usaha dan industri dalam memberikan support di berbagai hal," kata dia.