Ahad 07 Aug 2022 18:15 WIB

Penjualan Kitab Berbahasa Arab di IBF 2022 Kalahkan Novel

IBF 2022 menyediakan buku-buku agama.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
 Penjualan Kitab Berbahasa Arab di IBF 2022 Kalahkan Novel. Foto:   Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama membagikan 1.000 mushaf Alquran gratis bagi masyarakat yang mengunjungi stan Bimas Islam di perhelatan Islamic Book Fair (IBF) 2022 pada 3-7 Agustus 2022.
Foto: Kemenag
Penjualan Kitab Berbahasa Arab di IBF 2022 Kalahkan Novel. Foto: Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama membagikan 1.000 mushaf Alquran gratis bagi masyarakat yang mengunjungi stan Bimas Islam di perhelatan Islamic Book Fair (IBF) 2022 pada 3-7 Agustus 2022.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Berbagai kategori buku keislaman dihadirkan pada Islamic Book Fair (IBF) 2022. Ada sejumlah kategori atau jenis buku yang paling laris diserbu para pengunjung. Kategori buku yang laris pada tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Sekretaris Panitia Islamic Book Fair (IBF) 2022 Husni Kamil menyampaikan, ada empat kategori buku yang paling laris manis terjual di IBF 2022. Pertama adalah buku keislaman berbahasa Indonesia yang membahas perkara-perkara keagamaan seperti fiqih dan semacamnya.

Baca Juga

Kedua ialah Alquran dan kitab-kitab berbahasa Arab. "Rata-rata kemarin itu kita anggap buku keislaman yang pasti laku, ternyata selain buku keislaman, kitab-kitab itu banyak juga dari segi penjualan. Kitab yang berbahasa Arab ini banyak juga yang beli," ujar dia kepada Republika.co.id, Ahad (7/8/2022).

Buku selanjutnya, lanjut Husni, yaitu buku novel. Dia mengatakan ada banyak buku novel yang laku terjual selama digelarnya IBF. Kemudian terakhir adalah buku-buku tentang parenting, juga tak kalah larisnya dengan buku-buku lain.

Upaya meningkatkan antusiasme masyarakat terhadap IBF tahun ini telah dilakukan jauh sebelum digelarnya acara. Kali ini, model kampanye menyebarkan informasi tentang IBF lebih dimasifkan melalui media sosial.

Tahun sebelumnya, ujar Husni, menggunakan Facebook dan Instagram. Sedangkan pada tahun ini ditambah dengan memanfaatkan TikTok agar jangkauan semakin luas, khususnya kepada generasi milenial. Ini sekaligus menjadi tahun pertama panitia IBF menggunakan TikTok untuk menyebarkan informasi.

"Kami mengubah mindset. Tahun ini medsosnya lebih banyak daripada yang offline. Tahun lalu (2019) kami memanfaatkan Facebook dan Instagram dan tahun ini kami pertama kali pakai TikTok. Jauh sebelum IBF 2022 dimulai, kami sudah memanfaatkan medsos secara masif untuk memberikan berbagai informasi IBF. Ke depannya, setelah selesai IBF, pemanfaatan medsos akan terus aktif untuk berbagi informasi agar bermanfaat bagi follower," kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement