Senin 08 Aug 2022 11:46 WIB

Dubes Myanmar untuk China Meninggal Dunia

Dubes Myanmar jadi duta besar asing keempat yang meninggal di China.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Duta Besar Myanmar untuk China, U Myo Thant Pe meninggal dunia pada Ahad (7/8/2022). Dia adalah duta besar asing keempat yang meninggal di China.
Foto: Aljazirah/bbc
Duta Besar Myanmar untuk China, U Myo Thant Pe meninggal dunia pada Ahad (7/8/2022). Dia adalah duta besar asing keempat yang meninggal di China.

REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYITAW -- Duta Besar Myanmar untuk China, U Myo Thant Pe meninggal dunia pada Ahad (7/8/2022). Dia adalah duta besar asing keempat yang meninggal di China.

Duta Besar U Myo Thant Pe terakhir kali terlihat pada Sabtu (6/8/2022) bertemu dengan seorang pejabat lokal di provinsi Yunnan, China barat daya yang berbatasan dengan Myanmar. Tiga diplomat yang mengetahui tentang kematiannya mengatakan kepada Reuters, U Myo Thant Pe meninggal pada Ahad saat bepergian ke Yunnan.  

Para diplomat dan salah satu laporan di media Myanmar mengatakan penyebab kematian duta besar tersebut kemungkinan adalah serangan jantung.  Kedutaan Myanmar belum menanggapi permintaan komentar.

U Myo Thant Pe ditunjuk sebagai duta besar untuk China pada akhir 2019. Dia tetap menjabat sebagai duta besar setelah militer Myanmar mengambil alih kekuasaan dalam kudeta pada Februari 2021.

Tahun lalu, tiga duta besar negara asing telah meninggal dunia di China. Duta Besar Jerman Jan Hecker meninggal pada September. Dia meninggal dunia kurang dari dua minggu setelah ditempatkan di Beijing.

Kemudian Duta Besar Ukraina Serhiy Kamyshev meninggal pada Februari atau tak lama setelah kunjungan ke tempat Olimpiade Musim Dingin Beijing.  Duta Besar Filipina Jose Santiago "Chito" Sta.  Romana meninggal ketika sedang karantina di Provinsi Anhui, China timur pada April.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَالَّذِيْنَ اٰوَوْا وَّنَصَرُوْٓا اُولٰۤىِٕكَ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَمْ يُهَاجِرُوْا مَا لَكُمْ مِّنْ وَّلَايَتِهِمْ مِّنْ شَيْءٍ حَتّٰى يُهَاجِرُوْاۚ وَاِنِ اسْتَنْصَرُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ اِلَّا عَلٰى قَوْمٍۢ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِّيْثَاقٌۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada Muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun bagimu melindungi mereka, sampai mereka berhijrah. (Tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

(QS. Al-Anfal ayat 72)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement