REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penelitian mengungkap akupunktur dapat mengurangi kemungkinan berkembangnya pradiabetes, suatu kondisi yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2. Hasil studi telah diterbitkan dalam jurnal Holistic Nursing Practice pada Juli 2022.
Diabetes tipe dua, bentuk yang paling umum dari diabetes, adalah suatu kondisi yang menyebabkan gula darah seseorang menjadi terlalu tinggi. Tubuh pengidap diabetes tipe dua tidak menghasilkan cukup insulin, atau sel-sel tubuh tidak bereaksi terhadap insulin.
Metaanalisis oleh tim di Edith Cowan University di Australia itu menunjukkan bahwa praktik akupunktur dapat membantu meningkatkan kontrol glikemik pada pasien yang memiliki pradiabetes. Studi meninjau lusinan penelitian yang mencakup efek akupunktur pada lebih dari 3.600 orang dengan pradiabetes.
Temuan menunjukkan terapi itu secara signifikan meningkatkan glukosa plasma puasa, glukosa plasma dua jam, dan hemoglobin terglikasi. Pada umumnya, tidak ada reaksi yang merugikan. Penulis utama studi, Min Zhang, mengatakan akupunktur bisa punya efek besar.
Tanpa intervensi, 93 persen penderita pradiabetes akan berkembang menjadi diabetes tipe dua dalam waktu 20 tahun. Akan tetapi, tidak seperti diabetes, pradiabetes dapat dicegah dengan intervensi gaya hidup seperti perbaikan pola makan dan peningkatan olahraga.
"Banyak orang berjuang untuk mematuhi perubahan gaya hidup dalam jangka panjang, sehingga perawatan nonfarmakologis seperti akupunktur terbukti bermanfaat," ujar Zhang yang merupakan kandidat doktoral, dikutip dari laman Express, Senin (8/8/2022).