Kemenkop UKM Gandeng UII Tingkatkan Kapasitas Startup
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kemenkop UKM Gandeng UII Tingkatkan Kapasitas Startup. Kampus UII Yogyakarta. | Foto: Wahyu Suryana.
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mengadakan Bootcamp Inkubasi Usaha kepada startup-startup DIY. Kegiatan ini menggandeng Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (Ibisma UII).
Direktur Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh (DPPK/ST) UII, Dr Arif Wismadi mengatakan, kegiatan bootcamp penting dalam rangka peningkatan kapasitas startup di Indonesia. Sejak 2018, UII telah melakukan transformasi.
Terutama, lanjut Arif, transformasi mengenai teknologi, sehingga saat ini banyak startup-startup yang telah berkembang. Arif berpendapat, memang diperlukan suatu kerja sama dari berbagai bidang untuk dapat menciptakan sebuah bisnis yang baik.
Ia menilai, kerja sama ini salah satu tanda sinergitas yang sebenarnya. Salah satu cara untuk mewujudkannya, yaitu menjauhkan bisnis dari lembah kematian. Selain itu, yang lebih strategis adalah meningkatkan rasio kewirausahaan.
Arif mengaku bersyukur, UII sudah mendapat peringkat ketiga. Apalagi, pada 2017 lalu sebelum melakukan transformasi itu hanya sekitar empat koma sekian alumni yang berwirausaha. Kemudian, pada tahun terakhir sudah mencapai di 14 persen.
"Padahal, targetnya dari Kemendikbudristek untuk universitas 10 persen saja. Alhamdulillah, kita sudah melampaui," kata Arif, Senin (8/8/2022).
Saat ini, jumlah startup di Indonesia sendiri sudah mencapai 2.369 startup, yang membuatnya bahkan menempati peringkat keenam dunia. Hal ini menunjukkan pesatnya pertumbuhan startup yang ada di Indonesia, terutama dari skala bisnis.
Bootcamp itu berlangsung secara intensif 4-6 Agustus 2022. Bootcamp menghadirkan narasumber berbagai bidang mulai business mindset, startup 101, validasi produk, evaluasi keuangan, legalitas usaha, standarisasi, HAKI sampai persiapan ekspor.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi mengungkapkan, saat ini DIY sudah mencapai angka 3,37 persen dari target capaian empat persen pada 2024 mendatang. Meski begitu, masih banyak tantangan yang perlu diselesaikan.
Terutama, kata Srie, daerah-daerah perbukitan yang memiliki tingkat ketimpangan sangat tinggi. Karenanya, Diskop dan UKM DIY melakukan usaha lewat pengembangan kewirausahaan melalui aspek-aspek produktivitas, SDM dan digital marketing.
Maka itu, ia berharap, peserta-peserta bootcamp memiliki kesadaran untuk bisa menjalankan ilmu yang didapat dari pendampingan. Srie menekankan, pendampingan berjejaring yang sudah dilakukan tidak berarti tanpa komitmen tenant-tenant.
"Sudah berapa tahun kami bersinergi bagaimana mendampingi, tapi pendampingan dari kita yang berjejaring dengan akademisi, dengan IBISMA, tidak akan jalan tanpa komitmen dari tenant-tenant," ujar Srie.