Senin 08 Aug 2022 15:09 WIB

Interfax: Serangan Ukraina Tunda Pembukaan Kembali Jembatan Kherson

Jembatan tersebut salah satu titik masuk pasukan Rusia menuju wilayah yang diduduki.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Seorang tentara Rusia berpatroli di sebuah area di Stasiun Pembangkit Listrik Tenaga Air Kakhovka, pembangkit listrik run-of-river di Sungai Dnieper di wilayah Kherson, Ukraina selatan, pada 20 Mei 2022. Bahkan saat mesin perang Rusia merangkak melintasi timur Ukraina, mencoba untuk mencapai tujuan Kremlin untuk mengamankan kontrol penuh atas jantung industri negara Donbas, pasukan Ukraina meningkatkan serangan untuk merebut kembali wilayah di selatan.
Foto: AP Photo
Seorang tentara Rusia berpatroli di sebuah area di Stasiun Pembangkit Listrik Tenaga Air Kakhovka, pembangkit listrik run-of-river di Sungai Dnieper di wilayah Kherson, Ukraina selatan, pada 20 Mei 2022. Bahkan saat mesin perang Rusia merangkak melintasi timur Ukraina, mencoba untuk mencapai tujuan Kremlin untuk mengamankan kontrol penuh atas jantung industri negara Donbas, pasukan Ukraina meningkatkan serangan untuk merebut kembali wilayah di selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Kantor berita Rusia Interfax melaporkan pasukan Ukraina kembali menembaki jembatan Antonivskyi di Kota Kherson yang kini diduduki Rusia. Mengutip pejabat Rusia di kota itu, Interfax melaporkan tembakan tersebut merusak peralatan konstruksi dan menunda jembatan dibuka kembali.

Jembatan tersebut salah satu dari dua titik masuk pasukan Rusia menuju wilayah yang mereka duduki di tepi barat Sungai Dnipro di selatan Ukraina. Dalam invasi yang Moskow sebut sebagai "operasi militer khusus."

Baca Juga

Jembatan itu menjadi sasaran utama pasukan Ukraina selama beberapa pekan terakhir. Kiev menggunakan roket presisi tinggi yang dipasok Amerika Serikat (AS) untuk menghancurkan jembatan itu. Sebagai upaya merebut kembali wilayah yang dikuasai Rusia.

Pada Senin (8/8/2022) Interfax mengutip deputi kepala pemerintah Kherson pemerintah Rusia, Kirill Stremousov yang mengatakan tidak ada "kerusakan parah" dari penembakan terbaru. Ia tidak mengungkapkan berapa lama rencana untuk membuka jembatan itu ditunda.

Sementara itu Inggris melaporkan Rusia tampaknya menggunakan ranjau anti-personel di sepanjang perbatasan pertahanan di Donbas, Ukraina. Di Twitter, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan kemungkinan tinggi Rusia mencoba menggunakan  ranjau anti-personil PFM-1 dan PFM-1S, yang biasa disebut 'ranjau kupu-kupu'. Kementerian mengatakan ranjau itu "senjata tanpa pandang bulu yang sangat kontroversial."

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement