REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Kantor berita Rusia Interfax melaporkan pasukan Ukraina kembali menembaki jembatan Antonivskyi di Kota Kherson yang kini diduduki Rusia. Mengutip pejabat Rusia di kota itu, Interfax melaporkan tembakan tersebut merusak peralatan konstruksi dan menunda jembatan dibuka kembali.
Jembatan tersebut salah satu dari dua titik masuk pasukan Rusia menuju wilayah yang mereka duduki di tepi barat Sungai Dnipro di selatan Ukraina. Dalam invasi yang Moskow sebut sebagai "operasi militer khusus."
Jembatan itu menjadi sasaran utama pasukan Ukraina selama beberapa pekan terakhir. Kiev menggunakan roket presisi tinggi yang dipasok Amerika Serikat (AS) untuk menghancurkan jembatan itu. Sebagai upaya merebut kembali wilayah yang dikuasai Rusia.
Pada Senin (8/8/2022) Interfax mengutip deputi kepala pemerintah Kherson pemerintah Rusia, Kirill Stremousov yang mengatakan tidak ada "kerusakan parah" dari penembakan terbaru. Ia tidak mengungkapkan berapa lama rencana untuk membuka jembatan itu ditunda.
Sementara itu Inggris melaporkan Rusia tampaknya menggunakan ranjau anti-personel di sepanjang perbatasan pertahanan di Donbas, Ukraina. Di Twitter, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan kemungkinan tinggi Rusia mencoba menggunakan ranjau anti-personil PFM-1 dan PFM-1S, yang biasa disebut 'ranjau kupu-kupu'. Kementerian mengatakan ranjau itu "senjata tanpa pandang bulu yang sangat kontroversial."