Senin 08 Aug 2022 15:09 WIB

Salimah Kota Malang Gelar Pelatihan Mengolah Limbah Menjadi Rupiah

PD Salimah Kota Malang mengadakan pelatihan mengolah limbah.

Red: Agung Sasongko
PD Salimah Kota Malang mengadakan pelatihan mengolah limbah menjadi barang yang lebih berguna dan bermanfaat.
Foto: Dok PD Salimah Kota Malang
PD Salimah Kota Malang mengadakan pelatihan mengolah limbah menjadi barang yang lebih berguna dan bermanfaat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PD Salimah Kota Malang mengadakan pelatihan mengolah limbah menjadi barang yang lebih berguna dan bermanfaat. Pelatihan ini diikuti oleh anggota Sekolah Ibu Salimah Terpadu (Sister) yang berjumlah 35 orang. Narasumber dari pelatihan ini adalah Sri Dewi Wirautami, seorang etrepeneur perempuan di Kota Malang yang sukses mengangkat border khas Malang. Limbah yang diolah dalam pelatihan ini adalah kain perca sisa dari usaha konveksi yang diolah menjadi alas panci maupun keset.

Dalam sambutannya Ketua Salimah Kota Malang, Emie Prabawaty menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah dan mendukung kegiatan yang ramah lingkungan. “Kegiatan mengolah limbah ini selain meningkatkan keterampilan juga berpeluang meningkatkan penghasilan perempuan khususnya ibu-ibu. Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga,” kata Emie.

Baca Juga

Pelatihan ini baru pertama kali digelar dan mendapatkan sambutan yang antusias dari peserta. Kain-kain sisa konveksi yang tidak berbentuk tadi dipotong memanjang kemudian dijalin melingkar membentuk tatakan/alas panci maupun keset. Kombinasi warna yang indah dan cerah dari kain perca ini menjadikan keset yang dihasilkan menjadi cantik dan menawan. Keset yang cantik ini sangat cocok jika dipasang di ruang tamu. Bahkan salah satu peserta menyampaikan, keset ini lebih cocok untuk pajangan bukan untuk alas atau lap kaki.

“Kami berharap pelatihan seperti ini dilakukan kembali, sehingga menambah keterampilan dan bisa menjadi salah satu sumber penghasilan bagi kami ibu-ibu,” sebagaimana yang diungkapkan oleh salah satu peserta.

Dewi Wirautami yang memiliki usaha daster border khas Malang mengatakan bahwa, keset cantik berbahan kain perca ini diminati oleh pembeli. Bahkan Dewi menawarkan kemitraan dengan komunitas perempuan dalam pembuatan keset cantik berbahan perca.

Dengan kain perca yang telah disediakan, Dewi akan memberikan upah sebesar 20 ribu rupiah untuk setiap keset yang telah lolos penjaminan kualitas. Tentu penawaran ini sangat menarik bagi perempuan khususnya ibu-ibu yang ingin mengisi waktu luangnya sekaligus menambah pendapatan.

Pelatihan ini ditutup dengan foto bersama yang menampilkan hasil karya dari masing-

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement