REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan membangun rumah susun sederhana milik (rusunami) di wilayah Cisaranten, Kota Bandung. Pembangunan rusunami di lahan milik KemenPUPR tersebut ditargetkan dimulai pada April tahun 2023.
Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Haryo Bekti Martoyoedo mengatakan pembangunan rusunami di lahan milik kementerian seluas 3,2 hektar akan mulai dibangun April tahun 2023. Rusunami yang akan dibangun akan memuat untuk 1.900 hunian.
"Target tahun 2029, sudah semua terisi. Tahap pertama tahun 2025 (terisi), pembangunan 2 tahun," ujar Haryo sesuai beraudiensi dengan Pemkot Bandung di balai kota, Senin (8/8/2022).
Ia mengungkapkan rusunami tersebut diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Masyarakat yang dapat memanfaatkan rusunami maksimal berpenghasilan Rp 8 juta ke bawah.
Haryo melanjutkan pembiayaan pembangunan rusunami menggunakan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha. Total investasi yang digunakan untuk pembangunan mencapai Rp 1 triliun lebih.
"Skema pembiayaan ini kerja sama pemerintah dengan badan usaha KPBU artinya dibiayai dulu oleh pihak swasta, nanti pemerintah membayar secara tahunan sesuai layanan yang diberikan. Investasi 1, sekian triliun," katanya.
Ia mengungkapkan badan usaha yang bekerja sama membangun rusunami merupakan badan usaha dalam negeri. Saat ini pihaknya masih melakukan tahap penyiapan studi, regulasi kerja sama dan lainnya seperti izin lingkungan.
Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan bersama KemenPUPR membahas rencana pembangunan rusun di Cisaranten. Termasuk dukungan yang diperlukan dari Pemkot Bandung agar pembangunan berjalan lancar.
"Alhamdulillah dalam waktu dekat hal teknis akan dibicarakan, relatif gak ada hambatan. Kalau lancar di Maret April tahun 2023 groundbreaking bisa dilakukan," katanya.
Ia mengatakan mereka yang menempati bangunan tersebut akan menyicil untuk memiliki bangunan. "Itu untuk MBR pasti ada kriteria tertentu siapa aja. Kalau nanti disana nyicil bukan sewa," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika