REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Pasokan BBM bersubsidi bagi para nelayan di Teluk Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, terpenuhi termasuk untuk kebutuhan pasokan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi guna mewujudkan swasembada pangan ikan.
"Kita persediaan BBM bersubsidi untuk nelayan di sini dipasok Pertamina sebanyak 345 kiloliter," kata Udin (35) petugas pengawas SPBU Nelayan TPI Teluk Labuan, Pandeglang, Banten.
Persediaan BBM bersubsidi untuk nelayan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Teluk Labuan, Kabupaten Pandeglang, dialokasikan bagi sebanyak 300 nelayan.
Para nelayan itu membeli BBM bersubsidi jenis Pertalite dengan harga Rp 7.650/liter, Pertamax AX 92 Rp 12.500/liter, dan Bio Solar Rp 5.150/liter. Para nelayan yang membeli BBM bersubsidi tersebut, tentu dibatasi dan disesuaikan dengan armada perahu dimana sebagian besar nelayan di wilayah itu menggunakan perahu mesin tempel dengan dan sekali melaut hanya dua sampai tiga hari di laut.
Dengan BBM bersubsidi terpenuhi itu, kata dia, maka dapat mendukung usaha nelayan berjalan lancar juga mampu meminimalisasi biaya produksi. "Semua nelayan yang mendapat pasokan BBM bersubsidi itu juga memiliki kartu nelayan," katanya menjelaskan.
Ali (45 tahun), seorang nelayan di TPI Labuan, Kabupaten Pandeglan mengatakan dirinya merasa terbantu dan bersyukur menerima BBM jenis Bio Solar sebanyak 140 liter dan cukup untuk tiga hari melaut. Selama ini, sebagai nelayan, ia tidak kesulitan untuk mendapatkan BBM bersubsidi.
"Kami setelah tiga hari melaut kembali menebus kuota solar bersubsidi 140 liter Rp 760 ribu," kata Ali.
Begitu juga Arman (50 tahun), nelayan TPI Panimbang, Kabupaten Pandeglang mengatakan, selama ini persediaan BBM bersubsidi lancar dan terpenuhi di SPBU Pertamina. Para nelayan di pesisir tentu merasa bersyukur adanya solar bersubsidi, sehingga usaha melaut bisa menguntungkan.
"Kami setiap melaut dua hari mendapatkan kuota BBM bersubsidi jenis solar 100 liter dengan harga Rp 5.500 ribu," kata Arman.
Sementara itu, Yanto, petugas pelelangan di TPI Labuan menjelaskan, saat ini, persediaan BBM jenis solar mencukupi dan semua nelayan mendapatkan sesuai dengan kebutuhan selama melaut. Adapun tangkapan nelayan relatif lumayan karena cuaca normal.
Kebanyakan tangkapan itu jenis ikan tongkol, cue, kakap, cumi, kakap, bentong, rancagantang, dan lainnya. "Kami saat ini transaksi pelelangan bisa mencapai Rp 150 juta per hari," kata Yanto.