Senin 08 Aug 2022 17:22 WIB

Menkeu: Pembangunan IKN Jadi Prioritas Utama Tahun Depan

Anggaran kesehatan tidak lagi memberikan alokasi khusus untuk pandemi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus raharjo
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Foto: EPA-EFE/MADE NAGI
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, peningkatan SDM dan pembangunan infrastruktur, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi prioritas nasional pada tahun depan. Selain itu, penyelenggaraan pemilu juga menjadi prioritas dalam sisi anggaran belanja negara di tahun depan.

“Prioritas nasional tahun depan adalah SDM tetap menjadi prioritas utama, kemudian pembangunan infrastruktur termasuk IKN,” kata Sri Mulyani saat konferensi pers usai Sidang Kabinet Paripurna terkait Nota Keuangan dan RAPBN 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/8/2022).

Baca Juga

Menkeu mengatakan, pemerintah akan menggunakan instrumen belanja pusat dan daerah agar bisa mendukung berbagai program prioritas nasional. Dari sisi pembiayaan, akumulasi Dana Abadi Pendidikan akan terus dikelola sebagai mekanisme shock absorber.

Sementara untuk belanja Kementerian Lembaga yang mencapai Rp 993 triliun pada tahun depan akan difokuskan pada berbagai program nasional. Seperti untuk SDM dan belanja infrastruktur. Presiden pun menginstruksikan untuk menyelesaikan berbagai proyek.

“Jadi jangan sampai ada proyek baru yang kemudian tidak selesai pada akhir tahun atau tahun 2024 dan untuk mendukung tahapan pemilu,” ujarnya.

Lebih lanjut, pemerintah juga akan tetap menganggarkan untuk anggaran pendidikan hingga 20 persen. Sedangkan pada anggaran kesehatan tidak lagi memberikan alokasi khusus untuk pandemi.

“Namun anggaran kesehatan yang reguler akan naik dari Rp 133 triliun tahun ini, naik ke Rp 168,4. Ini untuk memperkuat sistem kesehatan di Indonesia,” tambahnya.

Selain itu, terkait subsidi dan kompensasi yang pada tahun ini diperkirakan mencapai Rp 502 triliun, pada tahun depan angkanya juga masih sangat besar. Namun, Menkeu menyebut angka final subsidi akan disampaikan oleh Presiden.

“Artinya tahun depan untuk beberapa subsidi dari beberapa barang yang diatur pemerintah masih akan dicoba untuk distabilkan dan dengan konsekuensi subsidi yang meningkat,” ujar Sri Mulyani.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement