Senin 08 Aug 2022 18:28 WIB

Grup Astra Tambah Kepemilikan Saham Arkora Hydro

Total kepemilikan Grup Astra melalui UNTR Arkora Hydro menjadi 31,49 persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Menara Astra Internasional. Anak usaha PT Astra International Tbk, PT United Tractors Tbk, melalui PT Energia Prima Nusantara resmi menambah kepemilikan saham PT Arkora Hydro Tbk yang merupakan operator pembangkit listrik mini hidro (PLTM).
Foto: Astra Internasional
Menara Astra Internasional. Anak usaha PT Astra International Tbk, PT United Tractors Tbk, melalui PT Energia Prima Nusantara resmi menambah kepemilikan saham PT Arkora Hydro Tbk yang merupakan operator pembangkit listrik mini hidro (PLTM).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Anak usaha PT Astra International Tbk, PT United Tractors Tbk, melalui PT Energia Prima Nusantara resmi menambah kepemilikan saham PT Arkora Hydro Tbk yang merupakan operator pembangkit listrik mini hidro (PLTM). Adapun Energia Prima Nusantara merupakan anak usaha United Tractor yang menekuni bisnis sektor energi yang ramah lingkungan atau energi baru dan terbarukan (EBT).

Direktur Utama Arkora Hydro Aldo Henry Artoko mengatakan telah dilakukan penandatanganan perjanjian jual beli (CSPA) antara Energia Prima Nusantara dan ACEI Singapore selaku penjual untuk menambah kepemilikan Energia Prima Nusantara melalui pembelian saham Arkora Hydro yang dimiliki oleh ACEI Singapore sebesar 21,61 persen.

Baca Juga

"Transaksi penambahan kepemilikan saham Arkora Hydro dilakukan Grup Astra melalui anak perusahaannya, yaitu UNTR. Total nilai transaksi pembelian sebesar Rp 176,5 miliar, sehingga total kepemilikan Grup Astra melalui UNTR Arkora Hydro bertambah menjadi sebesar 31,49 persen," ujar Aldo dalam keterangan tulis, Senin (8/8/2022).

Menurut Aldo, transaksi penambahan kepemilikan saham itu sangat penting bagi perusahaan. Karena Grup Astra dan Arkora Hydro memiliki visi misi yang sama dalam pengembangan energi baru terbarukan bagi Indonesia.

Masuknya Grup Astra ke dalam Arkora Hydro, lanjut Aldo, pihaknya yakin bisa lebih mempercepat perkembangan energi baru terutama untuk mendapatkan proyek-proyek yang berskala besar dengan kapasitas di atas 25 MW per proyek guna merealisasikan visi perusahaan untuk meningkatkan bauran energi terbarukan di Indonesia melalui pengembangan potensi tenaga air di Tanah Air.

"Harapan ini tentunya didukung oleh kemampuan teknis, keuangan dan fundamental Arkora Hydro yang kuat," kata Aldo.

Menurut Aldo, transaksi tersebut mendatangkan banyak manfaat bagi Arkora Hydro. Perusahaan bisa masuk ekosistem perusahaan yang sudah matang dengan budaya korporasi yang baik dan bisa bertumbuh besar lebih cepat lagi.

"Kami bisa memanfaatkan resource dari Grup Astra atau United Tractor digunakan keperluan perkembangan perusahaan pada masa depan," ucapnya.

Menurutnya, kemitraan tersebut, perusahaan juga memiliki akses yang lebih baik ke pembiayaan terhadap proyek yang lebih besar dan penerapan GCG yang lebih baik bagi Arkora Hydro. Perusahaan menyiapkan belanja modal sebesar Rp 200 miliar hingga Rp 250 miliar pada 2022 khusus pembangkit listrik tenaga air.

"Kami juga berencana membelanjakan modal khusus proyek energi terbarukan lainnya, yaitu Arkora Tenaga Matahari sekitar Rp 20 miliar pada 2022," kata Aldo.

Arkora Hydro mengoperasikan 17,4 MW pembangkit listrik ramah lingkungan dan sedang membangun 15,4 MW pembangkit listrik tenaga air. ARKO juga sudah memiliki proyek-proyek pada masa depan yang siap dikembangkan untuk dibangun dengan total kapasitas sampai 50 MW.

Perusahaan juga sedang mengincar proyek-proyek pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas di atas 25 MW per proyek dapat dikembangkan tiga hingga empat tahun ke depan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement