Senin 08 Aug 2022 19:10 WIB

Bahlil: Cari Peluang Meski Tetap Waspadai Dampak Konflik China-Taiwan

Pemerintah masih mempelajari dampak konflik China-Taiwan terhadap investasi asing.

Red: Nidia Zuraya
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia  menyebut ada peluang yang bisa dimasuki Indonesia atas konflik yang tengah memanas antara China dan Taiwan meski di sisi lain pemerintah juga terus mendalami potensi dampak kondisi tersebut.
Foto: ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut ada peluang yang bisa dimasuki Indonesia atas konflik yang tengah memanas antara China dan Taiwan meski di sisi lain pemerintah juga terus mendalami potensi dampak kondisi tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut ada peluang yang bisa dimasuki Indonesia atas konflik yang tengah memanas antara China dan Taiwan meski di sisi lain pemerintah juga terus mendalami potensi dampak kondisi tersebut."Harus kita waspadai konflik China dan Taiwan. Kenapa harus diwaspadai, karena satu negara yang investasinya besar di Indonesia itu China, dan Taiwan juga ikut," katanya dalam konferensi pers daring di Jakarta, Senin (8/8/2022).

Bahlil mengaku masih mempelajari potensi dampak konflik China dan Taiwan terhadap aliran investasi ke Indonesia. Namun, ia berharap kondisi dalam negeri mereka tidak terlalu besar dampaknya bagi Indonesia."Tapi seberapa besar (dampaknya terhadap investasi) kita lagi pelajari. Mudah-mudahan tidak terlalu dampak politik dalam negeri mereka kepada investasi," katanya.

Baca Juga

Meski demikian, Bahlil mengungkapkan, bahkan di kondisi perang sekalipun, bukan berarti kepentingan ekonomi tidak berjalan. Menurut dia, bahkan sejumlah pihak mengambil manfaat ekonomi dari konflik atau perang antarnegara.

Oleh karena itu, mantan Ketua Umum HIPMI itu menilai Indonesia pun bisa mengambil manfaat yang sama demi kepentingan dalam negeri. Terlebih, komunikasi antara Indonesia dengan China, juga dengan Taiwan cukup baik dari sisi ekonomi.

"(Perang) Ukraina sama Rusia itu, ada beberapa negara yang memanfaatkan ekonomi dari kondisi ini. Nah mungkin kalau ini terjadi antara China dan Taiwan, kita bisa masuk pada ruang-ruang itu. Kan komunikasi kita juga baik," katanya.

Bahlil pun mengajak semua pihak untuk tidak takut. Menurut dia, sikap waspada perlu tapi juga dengan upaya antisipasi."Boleh kita khawatir, boleh kita antisipasi tapi jangan kita takut dengan bayang-bayang di luar," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu menilai dampak konflik China dan Taiwan yang sedang berlangsung terhadap perekonomian Indonesia sejauh ini cukup terbatas, namun keadaan tersebut tetap harus diwaspadai ke depannya."Sejauh ini memang belum terlihat ada dampak yang cukup signifikan, akan tetapi kita tetap harus waspada," ucap Febrio dalam acara Tanya BKF secara daring di Jakarta, Senin (8/8/2022).

Ia menjelaskan konflik Taiwan dengan China yang kini sedang berlangsung merupakan permasalahan geopolitik, sehingga jika dilihat dari segi perekonomian konflik tersebut memiliki risiko yang bersifat eksogen.Dengan demikian, konflik kedua negara bersifat di luar kontrol perekonomian Indonesia dimana dampaknya diperkirakan berupa rambatan atau spillover terhadap ekonomi domestik.

Namun, jika nantinya kondisi kedua Taiwan dengan Negeri Panda memanas, Febrio mengaku akan terlebih dahulu mencermati potensi dampak konflik terhadap mobilitas perdagangan maupun pergerakan investasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement