REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) mengecam agresi Israel ke Jalur Gaza, Palestina yang dimulai sejak Jumat (5/8/2022). Serangan ke jalur Gaza itu mengakibatkan 44 orang meninggal dunia dan 360 orang luka-luka hingga Ahad (7/8/2022).
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina banyak korban yang berjatuhan adalah wanita, lansia dan anak-anak balita. Ketua Umum Ikadi KH. Ahmad Kusyairi Suhail mendesak otoritas Israel mengakhiri segala macam bentuk kekerasan, penindasan dan pembantaian yang ditujukan terhadap rakyat Palestina.
Selain itu, menjamin dan melindungi hak-hak sipil warga Palestina. Ikadi juga mendesak pemerintah Indonesia yang merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia untuk mengambil sikap tegas dan langkah konkret untuk menghentikan tragedi kemanusiaan di jalur Gaza Palestina melalui Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan berbagai organisasi internasional lainnya, terus mendorong terwujudnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, dan mengakhiri penjajahan Israel terhadap Palestina.
Hal itu selaras dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945. "Menginstruksikan semua Pengurus Wilayah Ikadi di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi aktif bersama dengan elemen umat Islam lainnya dalam melaksanakan aksi solidaritas untuk korban agresi Israel di Gaza Palestina," kata Kusyairi dalam pers rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (9/8/2022).
Ia juga mengajak kepada seluruh umat Islam memanjatkan doa dan melaksanakan Qunut Nazilah. Memohon agar Allah menolong umat Islam yang ada di Gaza Palestina dan juga di belahan dunia lainnya yang saat ini sedang mengalami penindasan. Ia mengatakan apapun yang menimpa umat Islam di manapun harus selalu menjadi perhatian bagi umat Islam Indonesia.