REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menghadiri sidang Majelis Umum PBB yang diagendakan digelar pada September mendatang. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov akan memimpin delegasi negaranya dalam acara tersebut.
“Tidak. Perjalanan dan pidato itu tidak direncanakan,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada kantor berita Rusia, TASS, saat ditanya apakah Putin akan menghadiri sidang Majelis Umum PBB pada September mendatang, Senin (8/8/2022).
Sesi ke-77 Majelis Umum PBB diagendakan digelar kantor pusat PBB di New York, Amerika Serikat (AS) pada 13 September mendatang. Para pemimpin dari 193 negara anggota diharapkan akan berpartisipasi dalam pertemuan tersebut. Saat ini konflik Rusia-Ukraina masih berlangsung.
Dmitry Peskov mengungkapkan, saat ini tidak ada "prasyarat yang diperlukan" untuk pertemuan antara Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Peskov mengatakan, Moskow menghargai upaya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk mengatur proses negosiasi antara Rusia dan Ukraina.
Namun, Peskov menilai delegasi negosiator Ukraina "meninggalkan radar”. “Adapun pertemuan antara Presiden Putin dan (Volodymyr) Zelensky, itu mungkin hanya setelah semua pekerjaan rumah diselesaikan oleh para delegasi," ucapnya.
Selama ini Turki memang memainkan peran aktif untuk memediasi Rusia dan Ukraina. Bulan lalu, Turki berperan dalam menengahi kesepakatan pembentukan koridor gandum di Laut Hitam antara Moskow dan Kiev. Kesepakatan itu menuai apresiasi mengingat krisis pangan yang kini tengah dihadapi dunia. Saat ini pengiriman komoditas biji-bijian dari pelabuhan Ukraina, termasuk di dalamnya gandum dan jagung, mulai berjalan.