Selasa 09 Aug 2022 13:18 WIB

Profesor Asal Inggris Prediksi Kasus Kematian Akibat Cacar Monyet Bakal Meningkat

Angka kematian saat ini jauh lebih sedikit dibanding jumlah infeksi.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang pria di Spanyol kedapatan naik Metro Madrid dengan tubuh penuh ruam cacar monyet. Profesor asal Inggris memperkirakan kasus kematian akibat cacar monyet akan meningkat seiring dengan makin banyaknya orang yang terinfeksi.
Foto: Dok Arturo M Henriques
Seorang pria di Spanyol kedapatan naik Metro Madrid dengan tubuh penuh ruam cacar monyet. Profesor asal Inggris memperkirakan kasus kematian akibat cacar monyet akan meningkat seiring dengan makin banyaknya orang yang terinfeksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pakar kesehatan menyimpan kekhawatiran terkait mewabahnya cacar monyet atau monkeypox. Ahli memprediksi akan ada peningkatan angka kematian akibat infeksi virus yang tadinya endemi di Afrika namun kemudian bermunculan di negara-negara nonendemi itu.

Profesor Kedokteran di University of East Anglia, Inggris, Paul Hunter menyampaikan bahwa saat ini masih terlihat angka kematian yang jauh lebih sedikit dibanding jumlah infeksi. Akan tetapi, dia menganggap ini baru awal.

Baca Juga

"Orang-orang tidak meninggal dunia begitu terinfeksi, tetapi beberapa pekan setelahnya. Ketika jumlah kasus meningkat, saya memperkirakan lebih banyak kematian dan mungkin kita akan melihat tingkat kematian yang lebih tinggi daripada yang kita lihat saat ini," ujar Hunter.

Cacar monyet menyebar melalui tetesan pernapasan (droplet) ukuran besar dan kontak kulit. Saat ini, diperkirakan ada 20 ribu kasus cacar monyet secara global. Meskipun sangat jauh dibandingkan virus corona, sejumlah pakar tetap khawatir.

Per 4 Agustus 2022, pemerintah Inggris mengatakan ada 2.859 kasus di negaranya. Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menyampaikan grafik kasus kini mulai mendatar, memberikan harapan wabah mungkin mereda.

Sebaliknya, ahli kesehatan lain di lapangan tidak begitu yakin. Mereka justru berpendapat wabah mungkin baru saja dimulai. Hal itu disampaikan para pakar dari Charity Terrence Higgins Trust, organisasi yang telah membantu mengoordinasikan respons wabah.

Kepala Kebijakan di Terrence Higgins Trust, Ceri Smith, menyoroti area penyebaran kasus cacar monyet yang kian meluas. Meski sebagian besar kasus terdeteksi di London, ada banyak tambahan kasus juga di wilayah sekitarnya.

"Jika wabah cacar monyet berlanjut dengan kecepatan seperti yang kita lihat, dan terutama jika memengaruhi kota-kota lain, akan terlihat potensi peningkatan di tempat-tempat seperti Brighton dan Manchester," ujarnya.

Smith menduga alasan penyebaran ke luar London disebabkan adanya jaringan seksual. Cacar monyet dapat menyebar lewat hubungan seksual, meski tidak dikategorikan ke dalam penyakit menular seksual.

Sejauh ini, sebagian besar pasien cacar monyet adalah pria muda yang aktif secara seksual serta berhubungan seks dengan pria lain. Cacar monyet bisa menjadi kondisi yang mematikan, tetapi dalam kasus yang sangat jarang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement