Selasa 09 Aug 2022 13:21 WIB

Jokowi Panggil Tokoh Relawan dan Kapolri ke Istana, Ada Apa Ya?

Presiden juga memanggil Panglima TNI, Menko Perekonomian, dan Menteri ESDM.

Tokoh Relawan Jokowi Andi Gani Nena Wea menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin, 8 Agustus 2022. Andi Gani mengaku hanya bertemu Presiden Jokowi dan tidak bertemu langsung dengan Kapolri, yang juga dipanggil Jokowi di saat bersamaan.
Foto: Istimewa
Tokoh Relawan Jokowi Andi Gani Nena Wea menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin, 8 Agustus 2022. Andi Gani mengaku hanya bertemu Presiden Jokowi dan tidak bertemu langsung dengan Kapolri, yang juga dipanggil Jokowi di saat bersamaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo memanggil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ke Istana Negara, Jakarta, Senin (8/8). Ada apa gerangan Presiden Jokowi memanggil Kapolri?. 

Informasi yang berkembang, sebenarnya kehadiran Kapolri sudah sejak pagi di Istana Negara bersamaan dengan Tokoh Relawan Jokowi Andi Gani Nena Wea untuk membahas masalah-masalah di dalam negeri. Saat dimintai konfirmasi, Andi Gani mengaku, hanya bertemu Presiden Jokowi dan tidak bertemu langsung dengan Kapolri. 

"Saya tidak mau berkomentar soal itu. Sejak sore tadi, saya juga menerima banyak pertanyaan soal bersamaan atau tidak saya dan Kapolri bertemu Presiden. Saya tegaskan saya hanya bertemu Presiden Jokowi membahas banyak hal," tutur dia dalam keterangannya yang diterima Republika.coid.

Seperti diketahui, Ketua Dewan Pengarah Musyawarah Rakyat Indonesia (Musra) itu ikut dipanggil mendadak Presiden Jokowi kemarin.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung memastikan, Presiden Jokowi memanggil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ke istana. Selain Kapolri, Presiden juga memanggil Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

"Ya, Pak Kapolri dipanggil, Pak Panglima dipanggil, Pak Menko Perekonomian dipanggil, Pak Menteri ESDM dipanggil. Kebetulan saya dampingi terus, jadi saya tahu," katanya.

Saat ditanya lebih lanjut soal isi arahan yang diberikan Presiden kepada Kapolri, Pramono juga enggan menjelaskan lebih rinci.

Terkait kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, kata Pramono, arahan presiden agar segera diusut tuntas. Presiden Jokowi berharap citra Polri tidak babak belur.

"Kan Presiden sudah tiga kali menyampaikan dan penyampaiannya sudah sangat terbuka, jangan ada yang ditutup-tutupi, buka apa adanya, itu kan arahan Presiden. Sehingga tentunya Presiden mengharapkan ini bisa terselesaikan supaya citra Polri tidak babak belur seperti saat ini," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement