Selasa 09 Aug 2022 13:51 WIB

Pascaserangan Israel, Warga Gaza Bersumpah Bangkit Bangun Kembali Kehidupan Mereka

Supermarket, toko, dan jaringan transportasi telah memulihkan operasi di Gaza.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
 Warga Palestina mencari di antara puing-puing sebuah bangunan di mana Khaled Mansour, seorang militan Jihad Islam terkemuka tewas menyusul serangan udara Israel di Rafah, Jalur Gaza selatan, Minggu, 7 Agustus 2022. Serangan udara Israel menewaskan seorang komandan senior militan Palestina. kelompok Jihad Islam, kata pihak berwenang hari Minggu, pemimpin keduanya dibunuh di tengah meningkatnya konflik lintas batas. Pascaserangan Israel, Warga Gaza Bersumpah Bangkit Bangun Kembali Kehidupan Mereka
Foto: AP/Yousef Masoud
Warga Palestina mencari di antara puing-puing sebuah bangunan di mana Khaled Mansour, seorang militan Jihad Islam terkemuka tewas menyusul serangan udara Israel di Rafah, Jalur Gaza selatan, Minggu, 7 Agustus 2022. Serangan udara Israel menewaskan seorang komandan senior militan Palestina. kelompok Jihad Islam, kata pihak berwenang hari Minggu, pemimpin keduanya dibunuh di tengah meningkatnya konflik lintas batas. Pascaserangan Israel, Warga Gaza Bersumpah Bangkit Bangun Kembali Kehidupan Mereka

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Gaza mencoba kembali bangkit dan memulihkan luka-lukanya beberapa jam setelah gencatan senjata dicapai antara Israel dan Jihad Islam Palestina (PIJ). Konflik selama tiga hari itu menewaskan sedikitnya 44 warga Palestina dan lebih dari seratus orang terluka, sebagian besar merupakan warga sipil.

Penduduk daerah kantong pantai yang terkepung menekankan perlunya melanjutkan tugas membangun kembali kehidupan mereka setelah pemboman membabi buta oleh tentara Israel.

Baca Juga

"Tidak mudah bagi kami untuk kembali ke kehidupan kami dengan cepat, dengan puluhan korban di Gaza, tetapi ini adalah hidup dan tidak akan berhenti," kata Omar al-Ghifary (35 tahun), dilansir dari Al Araby, Selasa (9/8/2022).

Ayah dua anak ini merupakan pekerja supermarket di Gaza. Ia mulai menerima pelanggan pertamanya sejak tiga hari penutupan tokonya di tengah serangan Israel di jalur tersebut. 

“Kami semua (warga Gaza) berduka atas korban dan keluarga mereka yang menjadi sasaran pembantaian Israel. Tetapi kita harus terus membuktikan kepada pendudukan Israel bahwa kita mencintai kehidupan dan kita akan membangun kembali hidup kita, tidak hanya bangunan tetapi juga kesehatan mental,” ujar Ghifary. 

Sejak dini hari, semua lembaga pemerintah dan swasta di seluruh Gaza membuka pintu mereka untuk umum. Supermarket, toko, dan jaringan transportasi juga telah memulihkan operasi di daerah tersebut. 

Pada Jumat, Israel melancarkan serangan militer terhadap PIJ dan membunuh komandannya Tayseer al-Jaabari dan tiga asistennya, beberapa hari setelah menahan seorang pemimpin PIJ di Tepi Barat, secara sepihak meningkatkan ketegangan tanpa pembenaran. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement