REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang siap kembali menjadi calon presiden (capres). Menurutnya, hal itu membuat peluang adanya tiga pasangan calon untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"KIB itu pertama memang kita juga ingin mendorong pilpres itu sebisa mungkin tidak diikuti oleh dua pasang calon. Kenapa? Karena kita sekali lagi sudah belajar dari dua pilpres terakhir kalau dua pasang calon maka pengelolaan politik identitasnya sangat sulit sekali," ujar Arsul di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (9/8/2022).
Dua pasangan calon pada Pilpres 2014 dan 2019, nilai Arsul, membuat terjadinya polarisasi akibat hanya adanya dua kubu. Hal tersebut dinilainya tak boleh kembali terjadi, agar pembangunan bangsa tak terhambat.
"Keterbelahannya juga ternyata tidak bisa terselesaikan ya, apa segera setelah pemilu itu selesai. Nah maka kalau katakan lah nanti Gerindra berkoalisi dengan PKB kemudian kami ada KIB itu pasti akan ada satu lagi jadi itu harapan itu InsyaAllah akan terpenuhi," ujar Arsul.
Ia yakin Pilpres 2024 akan diikuti oleh lebih dari dua pasangan calon. Pertama dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan kedua adalah koalisi antara Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Kendati demikian, KIB disebutnya belum memutuskan sosok yang akan diusung atau didukung di Pilpres 2024. PPP juga menghormati Partai Golkar yang ingin mengusung Airlangga Hartarto sebagai capres, karena itu merupakan hasil keputusan partai.
"Tetapi politik itu kan dinamis, kami tentu pada akhirnya harus juga melihat semua realitas yang ada. Realitas yang ada itu terkait dengan apa? pertama terkait dengan popularitas, yang kedua terkait dengan akseptabilitas, dan yang ketiga terkait dengan elektabilitas," ujar Wakil Ketua MPR itu.
Diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menjelaskan bahwa partainya akan menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) pada 13 Agustus mendatang. Jika forum tersebut mengamanatkan Prabowo untuk kembali menjadi capres, ia mengaku siap menerima amanah tersebut.
"Kalau saya dapat tugas, saya anggap tugas itu tugas yang suci untuk berbakti dan mengabdi kepada rakyat. Tentunya harus saya terima dengan baik seandainya nanti dicalonkan," ujar Prabowo usai mendaftarkan partainya di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Senin (8/8/2022).
Ia belum mengungkapkan lebih lanjut apakah Rapimnas Partai Gerindra juga akan memutuskan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Menurutnya, hal tersebut akan dibahas bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) usai forum tersebut.
"InsyaAllah kalau lancar semua mungkin kita akan adakan pertemuan," ujar Prabowo.