OLEH PRIYANTONO OEMAR
Begitu Presiden Sukarno berdiri di belakang mikrofon, sambutan membahana: Tepuk tangan dan siulan. Sukarno berdiam, menunggu sambutan reda, sambil melepas kacamata, lalu menyapu pandangan ke kiri dan ke kanan, dan membuka pidatonya dengan lembut. Suasana menjadi hening, memberi kesempatan suaranya bebas terdengar. Orang-orang lantas menyimak. Sebelumnya, yang menyampaikan pidato...
Berita Lainnya