Selasa 09 Aug 2022 17:13 WIB

Penataan Jalur Pedestrian di Yogyakarta Dilakukan tanpa Menebang Pohon

Penataan pedesterian Jalan Senopati dilakukan selaras dengan Malioboro.

Pengunjung berjalan-jalan di jalur pedesterian Malioboro, Yogyakarta. Revitalisasi pedestrian Jalan Senopati menggunakan material teraso seperti pedestrian kawasan Malioboro, Titik Nol Kilometer, dan Jalan KH Ahmad Dahlan yang sudah direvitalisasi sebelumnya.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pengunjung berjalan-jalan di jalur pedesterian Malioboro, Yogyakarta. Revitalisasi pedestrian Jalan Senopati menggunakan material teraso seperti pedestrian kawasan Malioboro, Titik Nol Kilometer, dan Jalan KH Ahmad Dahlan yang sudah direvitalisasi sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta memastikan tidak akan melakukan penebangan terhadap satu pun pohon perindang saat melakukan revitalisasi jalur pedestrian Jalan Senopati. Jalanan tersebut menjadi kawasan pendukung Malioboro.

"Seluruh pohon perindang akan tetap dipertahankan. Tidak ada penebangan pohon dan vegetasi yang sudah ada," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta Hari Setya Wacana, Selasa (9/8/2022).

Baca Juga

Di sepanjang trotoar yang akan direvitalisasi setidaknya ada belasan pohon perindang berukuran besar, baik di trotoar sisi utara maupun selatan. DPUPKP Kota Yogyakarta akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta terkait perawatan pohon perindang karena banyak di antaranya yang sudah cukup tua, memiliki lingkar batang yang cukup besar, dan tajuk yang lebat.

"Akan dilakukan pemangkasan dahan pohon supaya rapi dan pohon tidak mudah tumbang," katanya.

Pekerjaan revitalisasi jalur pedestrian di Jalan Senopati Yogyakarta sudah dilakukan sejak akhir Juli dan ditargetkan dapat diselesaikan pada pertengahan Desember. "Harapannya, pedestrian yang sudah direvitalisasi ini bisa dinikmati masyarakat saat akhir tahun. Saat banyak wisatawan yang datang ke Yogyakarta," katanya.

Pedestrian Jalan Senopati berada di sisi timur kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Panjang trotoar yang direvitalisasi mencapai sekitar 850 meter untuk sisi utara dan selatan.

Dalam pekerjaan revitalisasi tersebut tidak dilakukan penambahan lebar trotoar namun Hari memastikan jalur pedestrian yang sudah tertata akan menimbulkan kesan yang lebih luas dan nyaman untuk pejalan kaki. Lebar trotoar dipertahankan antara 2,5 meter hingga tiga meter sesuai kondisi eksisting yang ada saat ini.

Revitalisasi jalur pedestrian Jalan Senopati menggunakan material teraso seperti pedestrian kawasan Malioboro, Titik Nol Kilometer, dan Jalan KH Ahmad Dahlan yang sudah direvitalisasi sebelumnya. "Konsepnya menyambung supaya ada kesan yang sama," katanya.

Dalam revitalisasi tersebut sekaligus dilakukan perbaikan inlet saluran drainase agar tidak menyebabkan genangan saat musim hujan. "Ada beberapa saluran inlet yang sudah tertutup, jadi sekalian kami perbaiki," katanya.

Revitalisasi jalur pedestrian Jalan Senopati menjadi salah satu dari total 10 proyek fisik strategis yang akan dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta pada 2022. Pekerjaan didanai dengan dana keistimewaan dengan nilai kontrak pekerjaan Rp 12,2 miliar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement