REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum lama ini, sebuah video TikTok yang viral membuat warganet tertegun dengan pertanyaan tentang kemungkinan bakteri gigi berlubang dapat menular lewat ciuman. Pembicaraan bergulir setelah pengguna TikTok bernama @drtasneemmahmoodd mengunggah pertanyaan menggelitik dalam video yang telah dilihat lebih dari 1,2 juta views itu.
"Memikirkan ciuman yang saya berikan kepada suami saya padahal dia memiliki gigi berlubang, gigi berlubang kan bisa menular," tulis akun tersebut, seperti dikutip dari laman USA Today, Selasa (9/8/2022).
Sebenarnya, bagaimana tinjauan dari segi medis? Rupanya para ahli mengatakan hal itu mungkin saja terjadi.
"Ada beberapa kebenarannya," kata Jeffrey Sulitzer, dokter gigi dan kepala petugas klinis SmileDirectClub.
Penelitian terbaru menemulan bahwa gigi berlubang atau kerusakan gigi sebenarnya adalah penyakit menular. Artinya, itu dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak dekat.
Ahli menambahkan kontak dekat dapat mencakup ciuman, berbagi air liur dan kontak mulut dekat. Tidak hanya sekadar mencium pasangan, tetapi juga kontak dekat antara ibu dan anak layaknya meringkuk atau menggosok pipi dan hidung bersama-sama.
"Kontak dekat itu bisa menularkan kemungkinan terjadinya lubang," kata drg Sulitzer.
Ahli lainnya, drg Amanda Lewis, menjelaskan penularan gigi berlubang bisa terjadi karena bakteri penyebabnya dapat ditularkan dari orang ke orang. Tapi, kabar baiknya, seseorang masih dapat memerangi kerusakan gigi dengan kebersihan mulut yang tepat.
"Apakah itu menular? Ya, tapi seperti semuanya, jika Anda sehat dan jika mulut Anda sehat, kemungkinan besar Anda tidak akan tertular. Atau apa pun yang mengenai Anda, tubuh Anda mampu melawan," kata drg Lewis.
Drg Lewis menekankan bahwa menjaga kebersihan mulut dan gigi yang baik adalah kunci untuk mencegah gigi berlubang. Jika kedua pasangan yang berciuman, misalnya, memiliki kebersihan mulut yang baik, maka kemungkinan penularan sangat rendah.
Kebiasaan sehat itu seperti menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan benang gigi setidaknya sekali sehari, penggunaan obat kumur bebas alkohol hingga rutin mengunjungi dokter gigi setiap enam bulan sekali.
"Maka biasanya tidak ada penularan dari satu pasangan ke pasangan lainnya," jelas Wesam Shafee, dokter gigi kosmetik dan pendiri Smile Care Dental Group.