Rabu 10 Aug 2022 03:01 WIB

Bharada E Kirim Surat Belasungkawa untuk Keluarga Brigadir J

Lewat surat terbuka kepada keluarga Brigadir J, Bharada E mengaku turut bersedih.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Agus Yulianto
Ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo, Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E (kiri) berjalan memasuki ruangan saat tiba di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (26/7/2022). Kedatangan Bharada E tersebut untuk dimintai keterangan terkait insiden baku tembak dengan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yang terjadi pada Jumat (8/7) lalu di rumah dinas Kepala Divisi Propam Polri nonaktif Irjen Pol. Ferdy Sambo.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo, Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E (kiri) berjalan memasuki ruangan saat tiba di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (26/7/2022). Kedatangan Bharada E tersebut untuk dimintai keterangan terkait insiden baku tembak dengan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yang terjadi pada Jumat (8/7) lalu di rumah dinas Kepala Divisi Propam Polri nonaktif Irjen Pol. Ferdy Sambo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tersangka Bhayangkara Dua Richard Eliezer (Bharada E) memohon maaf, atas perbuatannya melakukan pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat (J). Lewat surat terbuka kepada keluarga Brigadir J, Bharada E mengaku turut bersedih, atas peristiwa pembunuhan rekannya itu.

“Saya Bharada E, mengucapkan turut berbelasungkawa atas kejadian ini. Buat Bapak, Ibu, Reza (Keluarga Bang Yos), sekali lagi saya mengucapkan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya. Tuhan selalu menguatkan Bapak, Ibu, Reza, serta keluarga Bang Yos,” begitu isi surat Bharada E kepada keluarga Brigadir J. 

Surat itu, ditulis Bharada E, di dalam sel tahanan di Rutan Bareskrim Polri, bertanggal 7 Agustus 2022, pada jam 01:24 WIB. Surat tersebut, disampaikan pengacaranya, Deolipa Yumara, dan Republika, diizinkan untuk mempublikasikan, Selasa (9/8).

Bharada E, ditetapkan tersangka, Rabu (3/8) terkait kasus pembunuhan terhadap Brigadir J. Tim penyidik di Bareskrim, menjeratnya dengan sangkaan Pasal 338 KUH Pidana, juncto Pasal 55, dan Pasal 56 KUH Pidana. Pada Ahad (6/8), tim penyidikan juga menetapkan Brigadir Ricky Rizal (RR) sebagai tersangka tambahan. Tersangka RR, dijerat dengan sangkaan Pasal 340, juncto Pasal 338 KUH Pidana, juncto Pasal 55, dan Pasal 56 KUH Pidana.   

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement