REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mentargetkan pada tahun depan bisa mengebor 500 sumur untuk bisa menahan laju penurunan produksi dan menambah produksi.
Direktur Utama PHR Jaffee Arizona Suardin menjelaskan langkah yang dipersiapkan untuk bisa mengebor 500 sumur salah satunya dengan menyiapkan 27 rig. Targetnya, pada Oktober November tahun ini 27 rig bisa siap sehingga pada Januari, PHR bisa langsung melakukan pengeboran.
"Strateginya kita memastikan semua persiapan selesai tahun ini. Tahun depan butuh 27 rig dan 50 rig wo ws. Oktober november sudah ada semua. Jadi januari bisa kita manfaatkan dan eksekusi program di 2023," ujar Jaffee saat ditemui di Lapangan Bekasan, Riau, Senin (8/8).
Dengan target pengeboran yang agresif tersebut, kata Jaffee PHR bisa menambah sumbangan produksi minyak nasional. Jika saat ini kontribusi PHR berada di angka 26 persen, maka tahun depan harapanya PHR bisa menambah kontribusi di angka 27-28 persen.
"Yang kita kejar itu kan melawan penurunan. Itu kan bisa 10 ribuan kan. Per tahun kan kita turun 4.000 ribuan kan. Jadi kita harus nahan laju penurunan sekaligus nambah produksi," ujar Jaffee.
Pada akhir tahun ini, kata dia PHR mengebut produksi mencapai 170 ribu barel per hari. Jika hari ini rata rata produksi harian mencapai 151 ribu barel per hari, dengan percepatan dan agresifitas pengeboran harapannya, tutup tahun rata rata produksi harian bisa mencapai 170 ribu barel per hari.