REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil akan membentuk satuan tugas (Satgas) untuk mencari solusi tuntutan para honorer tenaga kesehatan (Nakes) dan Non Nakes di Falitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) pemerintah di Jawa Barat.
Seperti diketahui para Nakes sempat berunjuk rasa di depan Gedung Sate. Tuntutan mereka adalah agar tenaga honorer nakes dan non nakes di fasyankes pemerintah di Jabar diangkat menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K).
Forum Komunikasi Honorer Fasyankes (FKHF) Jawa Barat mengaku lega karena bisa diterima oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada Selasa (9/8). Meskipun gubernur tidak memberikan "solusi" secara langsung.
"Tadi saya menerima aspirasi dari guru honorer, nakes honorer yang sempat demo dalam tujuh hari terakhir. Pada saat demo saya belum bisa menemui karena kedinasan keluar. Jadi baru tadi saya terima dengan baik," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Emil mengatakan, semua aspirasi para tenaga honorer tersebut ia terima dengan baik. Solusinya, Jabar akan membentuk gugus tugas antara perwakilan dari honorer dengan tim dari Jabar agar secara transparan mencari solusi.
"Kalau kewenangan pusat kita berjuang sama-sama ke pusat, kalau kewenangannya provinsi kita cari solusi di provinsi, kalau kewenangan bupati walikota kita bikin edaran dan lain sebagainya," paparnya.
Sehingga, menurut Emil, mereka paham bahwa gubernur memperjuangkan aspirasi mereka tapi akan realistis."Kalau belum akan sampaikan dengan jujur. Kalau bisa diubah dengan aturan kita upayakan sehingga tidak akan miss komunikasi," katanya.
Sehingga, kata dia, semua honorer paham. Apalagi Nakes di era pandemi sangat dibutuhkan cukul banyak. Tapi seringkali tempat mereka bekerja perlu ditingkatkan untuk pendapatan unit kerjanya. "Saya menerima aspirasi itu dan memberi solusi seiring anggaran kita yang sudah membaik," katanya.