REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk memanfaatkan digitalisasi guna memasarkan produk mereka. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur Andromeda Qomariah di Sidoarjo, Selasa (9/8/2022), mengatakan, saat ini jumlah UMKM di Jawa Timur yang eksis sebanyak 9,78 juta dan koperasi sebanyak 22,9 ribu.
"Tahun 2016 jumlah UMKM yang melek digital sebanyak 11 persen, kemudian tahun lalu sebanyak 44 persen dan saat ini sudah lebih dari 50 persen," katanya saat temu media di Sidoarjo.
Ia mengatakan, era saat ini memang tidak bisa bekerja sendirian, sehingga Pemprov Jatim berusaha melakukan kolaborasi dengan pelaku UMKM, koperasi, swasta, perguruan tinggi, media dan lembaga pembiayaan untuk membangkitkan perekonomian.
"Di Bondowoso ada satu UMKM yang bergerak dalam bidang kuningan. Kualitas bagus dan sudah ekspor melalui pihak ketiga karena pelaku UMKM tersebut belum memilik NIB dan juga merek," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya mendorong supaya pelaku UMKM tersebut bisa naik kelas dengan memberikan pelatihan dan juga manajemen yang tepat.
"Salah satunya dengan membuat merek kepada pelaku UMKM tersebut," katanya.
Pada kesempatan itu, SVP Seller Lazada Haikal mengatakan pihaknya memberikan pendampingan dan pelatihan kepada pelaku UMKM supaya bisa naik kelas.
"Termasuk juga memberikan fasilitas pengiriman dan penyimpanan di gudang yang memudahkan para reseller produk UMKM untuk mengirimkan barang yang mereka jual," ujarnya.