REPUBLIKA.CO.ID, TAOS -- Polisi di New Mexico menangkap seorang pria berusia 51 tahun pada Selasa (9/8/2022). Dia disebut sebagai tersangka utama dalam penembakan fatal terhadap empat pria Muslim di Albuquerque sejak November.
Polisi melacak kendaraan yang diyakini digunakan dalam pembunuhan itu. Kepala Polisi Albuquerque Harold Medina mengatakan, mereka telah menangkap tersangka. Korban terakhir ditembak pada Jumat (5/8/2022) malam.
Salah satu korban adalah Muhammad Afzaal Hussain, yang bekerja sebagai direktur perencanaan kota. Saudaranya Imtiaz Hussain mengatakan, berita penangkapan itu meyakinkan banyak orang di komunitas Muslim.
"Anak-anak saya bertanya kepada saya, 'Bisakah kita duduk di balkon kita sekarang?' dan saya berkata, 'Ya,' dan mereka berkata, 'Bisakah kita keluar dan bermain sekarang?' dan saya berkata, 'Ya,'" katanya.
Wali Kota Albuquerque Tim Keller berterima kasih kepada penegak hukum lokal, negara bagian, dan federal atas pekerjaan mereka dalam kasus ini. "Kami berharap tindakan cepat mereka membawa peningkatan rasa aman bagi banyak orang yang mengalami ketakutan dari penembakan baru-baru ini," katanya dalam sebuah pernyataan.
Sebanyak tiga korban itu menghadiri Islamic Center of New Mexico, masjid terbesar di kota itu. Albuquerque dan otoritas negara bagian telah bekerja untuk mengerahkan polisi tambahan di masjid-masjid selama waktu salat saat penyelidikan berlangsung di kota. Albuquerque rumah bagi sebanyak 5.000 Muslim dari total populasi 565.000 di negara bagian New Mexico.
Pembunuhan pertama terjadi pada November. Tiga korban terakhir berbagi nama Hussain atau Hussein, membuat keluarga korban percaya bahwa si pembunuh telah memprofilkan korban tersebut secara rasial.
Sebanyak tiga dari korban ditembak di dekat Central Avenue di tenggara Albuquerque. Naeem Hussain berusia 25 tahun merupakan seorang sopir truk yang menjadi warga negara AS pada 8 Juli dan meniggal pada Jumat. Dia tertembak beberapa jam setelah menghadiri pemakaman dua korban lainnya, Muhammad Afzaal Hussain berusia 27 tahun dan Aftab Hussein berusia 41 tahun yang terbunuh pada 1 Agustus dan 26 Juli.
Sedangkan Mohammad Ahmadi merupakan seorang Muslim dari Afghanistan. Dia ditembak pada 7 November 2021, saat merokok di luar toko kelontong dan kafe yang dikelola bersama saudaranya di bagian tenggara kota.