Rabu 10 Aug 2022 07:16 WIB

Petani di Ngawi Diminta Tanam Palawija dan Tembakau Saat Musim Kemarau

Petani yang jadi langganan kesulitan air saat kemarau yakni di wilayah Ngawi Timur.

Red: Agus raharjo
Petani memanen tebu untuk dikirim ke pabrik gula, di Ngawi, Jawa Timur, Senin (21/5).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Petani memanen tebu untuk dikirim ke pabrik gula, di Ngawi, Jawa Timur, Senin (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi, Jawa Timur meminta petani di wilayah itu untuk menanam palawija dan tembakau pada musim tanam kemarau yang berlangsung pada Agustus ini. Hal ini guna menghindari kerugian akibat gagal panen.

Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengatakan petani harus bijak dalam menghadapi permasalahan air pada musim kemarau untuk mengairi lahan pertaniannya. Ia meminta petani yang tidak memiliki sumur pompa dalam untuk beralih ke tanaman kuat panas, seperti palawija dan tembakau.

Baca Juga

"Petani di wilayah ini kesulitan air pada musim kemarau. Kalau tidak ada sumurnya sebaiknya beralih menanam palawija, seperti kacang dan kedelai, juga tembakau," ujar Bupati Ony di Kabupaten Ngawi, Selasa (9/8/2022).

Imbauan untuk menanam palawija atau tembakau tersebut, katanya, bertujuan untuk menghindari kerugian besar yang rawan dihadapi petani akibat minimnya pasokan air irigasi.

Ia mengatakan komoditas palawija dan tembakau dinilai tidak kalah menguntungkan dari padi, sehingga pas untuk dibudidayakan. Jenis tanaman tersebut memiliki nilai jual cukup tinggi dan punya pasar sendiri. Sehingga, lahan pertanian tidak menganggur dan tetap produktif di tengah keterbatasan sumber air.

Petani yang menjadi langganan kesulitan air saat musim kemarau, antara lain di wilayah Ngawi timur, seperti Kecamatan Karangjati, Padas, Pangkur, dan Bringin. Petani di daerah tersebut kebanyakan beralih menanam palawija dan tembakau guna menghindari puso akibat kurang air irigasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement