Rabu 10 Aug 2022 09:23 WIB

Warga Suriah di Kamp Irak tidak Dapat Kembali ke Rumah karena Kelompok Teror PKK

Kami ingin kembali jika Suriah menjadi aman lagi, kata seorang penduduk kamp

Red: Esthi Maharani
Ratusan ribu warga Suriah yang tinggal di kamp-kamp pengungsi di provinsi Duhok dan Erbil Irak, tidak dapat kembali ke rumah mereka karena kehadiran organisasi teroris YPG/PKK di Suriah.
Ratusan ribu warga Suriah yang tinggal di kamp-kamp pengungsi di provinsi Duhok dan Erbil Irak, tidak dapat kembali ke rumah mereka karena kehadiran organisasi teroris YPG/PKK di Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID., DUHOK -- Ratusan ribu warga Suriah yang tinggal di kamp-kamp pengungsi di provinsi Duhok dan Erbil Irak, tidak dapat kembali ke rumah mereka karena kehadiran organisasi teroris YPG/PKK di Suriah.

Ada sekitar 20 kamp pengungsi di perbatasan kota Duhok. Dari jumlah tersebut, pengungsi Suriah berada di kamp-kamp Domiz 1 dan 2, Bardarash, Gavilan, dan Acre.

Shivan Ali, dari distrik Qamishli di timur laut Suriah dan tinggal di kamp Domiz Duhok selama 11 tahun terakhir, adalah salah satu dari mereka yang tidak dapat kembali ke negaranya karena kelompok teror PKK.

Ali mengatakan mereka telah kehilangan harapan untuk melihat rumah mereka lagi.

“Hidup menjadi sangat sulit di sana, kondisinya sangat keras. Jika ada ketertiban umum di Suriah dan kami yakin kami aman, kami ingin kembali,” keluhnya.

Pengungsi Suriah lainnya, Iyad Hasan, mencatat bahwa mereka tidak dapat kembali ke rumah karena kurangnya stabilitas, serangan teroris, dan bentrokan.

"Pengungsi Suriah di wilayah itu takut untuk kembali karena PKK karena secara paksa mempersenjatai kaum muda di Suriah.

“Saya akan membawa orang tua saya ke sini, dan mereka akan tinggal di kamp,” ucapnya.

Mohammad Ali, pengungsi lain, menekankan bahwa situasi mereka memburuk. "Organisasi internasional telah menghentikan bantuan. Mereka dulu membawa paket makanan, sekarang mereka juga tidak memberikannya."

Dalam lebih dari 35 tahun kampanye teror melawan Turki, PKK – yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan Uni Eropa – bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi. YPG adalah cabang PKK di Suriah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement