Rabu 10 Aug 2022 10:08 WIB

Kasus Stunting di Lebak Akibat Ibu Hamil Kekurangan Gizi

Ada 12 balita di permukiman suku Badui yang teridentifikasi positif stunting.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas kesehatan mengukur lingkar kepala seorang anak untuk mencegah kasus stunting di masyarakat.
Foto: ANTARA/Akbar Tado
Petugas kesehatan mengukur lingkar kepala seorang anak untuk mencegah kasus stunting di masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penanganan kasus stunting menjadi salah satu perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak pun mengajak seluruh instansi terkait untuk terlibat dalam mengatasi stunting.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Lebak, dr Nurul Isneini menuturkan, para balita dan ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi akan diberikan pendampingan makanan tambahan (PMT), berupa biskuit, susu dan vitamin. Selama ini, kata dia, penyebab kasus stunting di Kabupaten Lebak diakibatkan kekurangan gizi kronis yang lama.

Selain itu, ada pola asuh yang kurang baik, daya beli, ketersediaan pangan, pernikahan dini, serta akses lingkungan, karena tidak memiliki sanitasi dan air bersih. "Kami memprioritaskan program pembangunan fokus pencegahan stunting dengan mengoptimalkan pelayanan kesehatan," katanya di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Rabu (10/8/2022).

Nurul mengatakan, pihaknya juga mengedepankan penanganan stunting dengan mengutamakan pada 1.000 hari pertama kelahiran mulai dari kehamilan 275 hari sampai 730 hari kelahiran. Selanjutnya, balita di atas dua tahun diwajibkan mendapat pelayanan posyandu agar terpantau tumbuh kembangnya.

Kepala Puskesmas Cisimeut, Dede Hardiansyah mengatakan, saat ini jumlah anak balita di kawasan permukiman suku Badui tercatat 12 orang teridentifikasi positif stunting. Mereka memperoleh PMT dari pemerintah daerah.

Petugas bidan dan kader di sembilan posyandu di kawasan Badui terus mengoptimalkan penyuluhan serta sosialisasi untuk mewujudkan kesehatan balita dan ibu. "Rutin setiap bulan anak balita warga Badui yang positif stunting menerima program PMT itu," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement