REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika ikut ambil bagian dalam kejuaraan tenis meja memperebutkan Piala Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) 2022. Acara yang digelar menyambut ulang tahun ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia ini berlangsung pada 10-12 Agustus 2022 di GBK Arena Senayan.
Sebanyak 13 lembaga kementerian dan 17 lembaga pers ikut berpartisipasi. Republika berada satu grup bersama Antara dan Media Indonesia. Republika diperkuat Wakil Pemimpin Redaksi Nur Hasan Murtaji, Muhammad Akbar, M Haris, Dian Asmunandar, Hari Jauhari, dan Renault Rinaldi.
Peserta dari Kementerian antara lain Kemkominfo, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Sekretariat Kabinet sebagai undangan khusus, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertahanan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Sementara Lembaga Pers yang ambil bagian adalah, Antara, Berita Jakarta, Berita Satu, Bisnis Indonesia, Jurnal, Majalah Investor, Media Indonesia, METRO TV, MNC, Pojok Satu, PWI Majalah Informasi Online Provinsi DKI Jakarta, RCTI, Republika, RRI, Trans 7, TV Berita IJTI dan TV Parlemen (DPR).
Pada hari terakhir Jumat (12/8/2022) akan ada pertandingan ekshibisi yang diikuti Menkominfo Johnny G. Plate, Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos Edi Suharso, Direktur Pembangunan dan Pengembangan Usaha Gelora Bung Karno Muhammad Rofik Anwar, dan atlet-atlet tenis meja nasional sebagai pendamping.
Menkominfo Johny G Plate dalam sambutannya pada pembukaan turnamen pada Rabu (10/8/2022) mengatakan, dahulu ada diplomasi tenis meja antara AS vs China, saat masih perang dingin. Sehingga refleksi tenis meja era sekarang harus merekatkan, berkolaborasi, dan membangun kekuatan nasional. Tenis meja bukan hanya soal prestasi, melainkan juga mendorong menjadi olahraga yang menyehatkan masyarakat.
"Kita juga berharap banyak pada organisasi tenis meja agar bisa merekatkan resources, membangun kolaborasi kerja sama. Di Indonesia banyak sekali penggemar, di tingkat terbawah lingkungan RT/RW banyak dimainkan," kata dia.