REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) mengaku telah mengikuti pemilihan umum (Pemilu) sebanyak lima kali sejak 1999. Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan mengatakan, Pemilu 2024 akan menjadi kontestasi nasional keenam yang akan diikuti partai berlambang matahari itu.
"Nanti 2024 akan yang keenam, kami pemilu yang berkualitas, tentu kita berharap akan menjadikan proses demokrasi itu, demokrasi yang memiliki value yang akhirnya menghasilkan kesetaraan, keadilan, harmoni," ujar Zulkifli Hasan saat mendaftarkan partainya sebagai peserta Pemilu 2024 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu (10/8/2022).
Pemilu 2024, jelas Zulhas, jangan menghasilkan kesenjangan dan perpecahan di masyarakat akibat kontestasi tersebut. Sekali lagi, PAN berharap pemilihan pada 14 Februari 2024 menghasilkan keadilan bagi masyarakat.
"Tentu kami akan sungguh-sungguh, pemilu sebagai rekrutmen kader-kader bangsa yang dipilih. Nanti ada DPR, presiden, ada kepala daerah, tentu kami ingin pemilu itu pemilu yang berintegritas," ujar Zulkifli.
"Tugas kami tentu menyeleksi agar nanti kandidat-kandidat yang menjadi pilihan masyarakat itu sungguh-sungguh sesuai apa yang masyarakat harapkan. Sehingga menjadikan pemilu sebagai bagian dari proses demokrasi yang kita harapkan bersama," sambungnya.
PAN sendiri mendaftar bersama rekan koalisinya di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yakni Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ketiganya mendatangi KPU sekira pukul 10.00 WIB.
Pendaftaran bersama itu disebut tak hanya membuktikan bahwa KIB solid. Namun, juga ingin menyampaikan harapan publik terkait semangat persatuan yang terus dikedepankan oleh KIB.
Koalisi tiga partai ini diharapkan konsisten memperjuangkan politik kebangsaan dan politik gagasan, sekaligus menolak politik identitas. Partai Golkar, PAN, dan PPP mendukung penuh pelaksanaan Pemilu 2024 agar dapat terlaksana secara demokratis.
"Mendorong pemerintah agar segera merealisasikan anggaran yang dibutuhkan agar semua tahapan, program dan agenda yang telah tersusun oleh penyelenggara pemilu dapat dilaksanakan sesuai jadwal," ujar Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.