REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Berdasarkan laporan yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Gandang Barat, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau dibantu dinas terkait berhasil memadamkan kebakaran hutan dan lahan karhutla seluas 4 hektare pada Selasa (9/8/2022) Pukul 09.00 WIB.
"Petugas berhasil memadamkan api pada pukul 15.45 WIB dan mencegah kebakaran semakin meluas," ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (10/8/2022).
Ia menambahkan, tidak ada laporan korban jiwa atas peristiwa ini, sementara itu, penyebab kebakaran hingga saat ini masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian. Berdasarkan kajian inaRISK, dia melanjutkan, Kabupaten Pulang Pisau memiliki potensi bahaya karhutla pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada delapan kecamatan dengan luas bahaya mencapai 855.847 hektar. Ia mengingatkan, potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) semakin tinggi saat memasuki musim kemarau.
Menyikapi hal tersebut BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana karhutla, khususnya dalam melakukan patroli dengan koordinasi bersama TNI, Polri, Mangala Agni maupun pihak lainnya sehingga peringatan dini karhutla dapat tertangani secara cepat dan responsif. Simulasi pengendalian karhutla yang melibatkan unsur pentahelix juga perlu dilakukan sebagai salah satu langkah antisipatif penanganan karhutla di tanah air.