Rabu 10 Aug 2022 17:14 WIB

Mengapa Sholat Khusyuk Jadi Tanda Pertama Mukmin yang Beruntung Menurut Alquran?

Sholat khusyuk akan memberikan dampak bagi yang melaksanakannya

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Sholat khusyuk akan memberikan dampak bagi yang melaksanakannya. Sholat berjamaah (Ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Sholat khusyuk akan memberikan dampak bagi yang melaksanakannya. Sholat berjamaah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Alquran memberikan isyarat secara tegas tentang ciri-ciri orang mukmin yang beruntung. Siapa sajakah mereka? 

Alquran surat Al Muminun ayat 1-2 menjelaskan tentang salah satu ciri orang beriman yang beruntung, yaitu khusyuk dalam sholat.  

Baca Juga

 قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ  الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَاتِهِمْ خٰشِعُوْنَ

“Sungguh, beruntunglah orang-orang mukmin. (Yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam sholatnya.” (QS Al Muminun ayat 1-2).

Menurut Tafsir Kementerian Agama, ayat ini menerangkan, beriman kepada Allah SWT dan rukun iman yang enam. 

Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan bahwa sungguh berbahagia dan beruntung orang-orang yang beriman, dan sebaliknya sangat merugi orang-orang kafir yang tidak beriman. Karena walaupun mereka menurut perhitungan banyak mengerjakan amal kebajikan, akan tetapi semua amalnya itu akan sia-sia saja di akhirat nanti, karena tidak berlandaskan iman kepada-Nya. 

Yang dimaksud khusyuk dalam sholat. Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan sifat yang kedua, yaitu seorang mukmin yang beruntung, jika benar-benar khusyuk dalam sholatnya, pikirannya selalu mengingat Allah SWT, dan memusatkan semua pikiran serta panca inderanya untuk bermunajat kepada-Nya. 

Dia menyadari dan merasakan bahwa orang yang sholat itu benar-benar sedang berhadapan dengan Tuhannya, oleh karena itu seluruh anggota tubuh dan jiwanya dipenuhi kekhusyukan, kekhidmatan dan keikhlasan, diselingi dengan rasa takut dan diselubungi dengan penuh harapan kepada Tuhannya. 

Untuk dapat memenuhi syarat kekhusyukan dalam sholat, harus memperhatikan tiga perkara. Yaitu, paham apa yang dibaca, supaya apa yang diucapkan lidahnya dapat dipahami dan dimengerti, sesuai dengan ayat sebagai berikut: 

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا "Maka tidakkah mereka menghayati Alquran ataukah hati mereka sudah terkunci?" (QS Muhammad ayat 24)

Kemudian, ingat kepada Allah SWT, sesuai dengan firman-Nya: وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي "Dan laksanakanlah sholat untuk mengingat Aku." (QS Taha ayat 14).

Sholat berarti munajat kepada Allah SWT, pikiran dan perasaan orang yang sholat harus selalu mengingat dan jangan lengah atau lalai. Para ulama berpendapat bahwa sholat yang tidak khusyuk sama dengan tubuh tidak bernyawa. Akan tetapi ketiadaan khusyuk dalam sholat tidak membatalkan sholat, dan tidak wajib diulang kembali.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement