Rabu 10 Aug 2022 17:19 WIB

PLN Bantu Pelatihan Bagi Warga Difabel di Sikka

Pelatihan ini sebagai langkah menghadirkan peluang bagi mereka untuk berwirausaha.

Red: Fuji Pratiwi
Logo PT PLN. PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Flores Bagian Timur memberikan bantuan pelatihan kewirausahaan bidang kuliner dan tata busana bagi puluhan warga penyandang disabilitas di Kabupaten Sikka, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Foto: portal.pln.co.id
Logo PT PLN. PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Flores Bagian Timur memberikan bantuan pelatihan kewirausahaan bidang kuliner dan tata busana bagi puluhan warga penyandang disabilitas di Kabupaten Sikka, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Flores Bagian Timur memberikan bantuan pelatihan kewirausahaan bidang kuliner dan tata busana bagi puluhan warga penyandang disabilitas di Kabupaten Sikka, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Bantuan pelatihan kami hadirkan melalui program PLN Peduli menyasar warga penyandang disabilitas sebagai langkah menghadirkan peluang bagi mereka untuk berwirausaha," kata Manager PLN UP3 Flores Bagian Timur Agung Wibowo dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu (10/8/2022).

Baca Juga

Pelatihan digelar melalui kerja sama dengan Yayasan Jaringan Peduli Masyarakat (JPM), Dinas Sosial Kabupaten Sikka, dan Forum Belarasa Difabel Nian Sikka (Forsadika), melibatkan 20 penyandang disabiitas yang terdiri atas 15 orang mengikuti pelatihan kuliner dan lima lainnya tata busana.

Pihaknya memberikan bantuan dukungan keterampilan bagi kelompok penyandang disabilitas dalam berwirausaha sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi. "Bantuan pelatihan ini diharapkan bermuara pada perbaikan taraf hidup bagi penyandang disabilitas dan keluarga mereka," kata Agung.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sikka Rudolfus Ali mengapresiasi pihak PLN dan Yayasan JPM atas perhatian khusus untuk pemberdayaan ekonomi para penyandang disabilitas di daerah itu. "Dukungan bantuan seperti ini tentu sangat bermanfaat dan sangat diharapkan di tengah kondisi keuangan daerah yang terbatas," kata Rudolfus.

Ia menjelaskan, jumlah penyandang disabilitas di Sikka 2.444 orang, sedangkan mereka yang mendapat kesempatan mengikuti pelatihan selama periode 2021-2022 sebanyak 56 orang.

Rudolfus berharap, program pelatihan seperti ini bisa terus diperbanyak ke depan, sehingga semakin banyak penyandang disabilitas mendapat kesempatan meningkatkan keterampilan untuk berwirausaha.

"Kami berharap dengan pelatihan ini bisa melahirkan wirausaha muda dari para penyandang disabilitas sehingga dapa meningkatkan kesejahteraan mereka," kata Rudolfus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement